SUARA CIREBON – Kesultanan Kanoman Cirebon melaksanakan ritual Grebeg Syawal 1445 H di Kompleks Makam Sunan Gunung Jati, pada Rabu, 17 April 2024.
Pada tahun ini, kegiatan yang dipimpin Sultan Kanoman XII, Sultan Raja Muhammad Emirudin itu, diwakili oleh Patih Kesultanan Kanoman Cirebon, Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran.
Grebeg Syawal merupakan tradisi yang menjadi prosesi ritual Kesultanan Kanoman Cirebon sejak beberapa abad lalu.
Prosesi ritual yang ditasbihkan dalam bentuk “pengakuan” terhadap silsilah para leluhur melalui kegiatan yang berisi doa kepada para Raja-raja Cirebon khususnya Raja-raja Kesultanan Kanoman dan keturunannya yang telah wafat.
Sekretaris Kesultanan Kanoman, Ratu Raja Arimbi Nurtina, menyampaikan, esensi prosesi ritual ini ialah ziarah kubur atau nyekar ke makam Raja-raja Kesultanan Kanoman yang telah wafat dan disemayamkan di kompleks Astana Gunung Sembung (kompleks makam Sunan Gunung Jati).
Selain itu, silaturahmi antara Sultan, keluarga dan masyarakat dalam merayakan Hari Raya Idulfitri atau yang kenal dengan Hari Raya Kupat setelah enam hari berpuasa sunnah di bulan Syawal.
“Prosesi ini diawali dengan ‘grebeg’ yaitu bersamanya keluarga Sultan di Pendopo Jinem Keraton Kanoman. Pada pukul 06.30 WIB Gusti Patih dan keluarga berangkat dari Pendopo Jinem Keraton Kanoman menuju Astana Gunung Sembung,” ujar Ratu Raja Arimbi Nurtina, Rabu, 17 April 2024.
Sesampainya di Astana Gunung Sembung, lanjut Arimbi, Gusti Patih dan keluarga memasuki kori atau pintu gapura, yakni pintu pertama yang ada di dekat alun-alun dan Pintu Krapyak.
Kemudian memasuki Lawang Pitu atau pintu tujuh Giri Nur Saptarengga. Ketujuh pintu itu antara lain, Lawang (pintu) Pasujudan, yakni pintu tempat para peziarah umum berdoa dan bertawasul. Kemudian memasuki Pintu Ratna Komala, Pintu Jinem, Pintu Rararoga, Pintu Kaca, Pintu Bacem.
“Baru kemudian ke pintu yang ke 9 yakni Pintu Teratai, menuju ruangan dalam pesarean Syekh Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati yang berada di puncak bukit Gunung Sembung atau Giri Nur Saptarengga,” kata Ratu Arimbi.
Ia menerangkan, di ruangan dalam pesarean, Patih Qodiran bersama keluarga memulai prosesi “Ngarwah” dengan membacakan tahlil, zikir serta berdoa di makam-makam leluhur Cirebon yang ada di dalam Gedung Jinem, yakni makam Panembahan Ratu I, dan makam Sultan-sultan Cirebon.
Atas nama Keluarga Besar Kesultanan Kanoman, Ratu Raja Arimbi mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
“Taqabbalallaahu minna wa minkum, siyamana wasiyamakum, kullu ‘amin wa antum bi khair. Minal ‘aidin wal faizin, mohon maaf lahirdan batin kepada seluruh masyarakat Cirebon dan masyarakat Indonesia.
Semoga amal ibadah kita dapat menghantarkan kita semua menjadi orang-orang yang bertakwa,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.