SUARA CIREBON – DPC PDIP Indramayu secara tegas menutup peluang bagi sosok lain berebut memperoleh tiket untuk posisi calon bupati (cabup).
PDIP sejak awal telah menutup diri untuk posisi cabup. Pendaftaran yang dibuka oleh partai tersebut, hanya untuk alokasi calon wakil bupati (cawabup).
Untuk posisi wabup, PDIP Indramayu bahkan telah membuka pintu selebar-lebarnya. Sejak 1 April 2024 lalu, telah dibuka pendaftaran untuk wabup.
Informasi terkini, sampai Rabu 24 April 2024, sudah ada empat orang yang mengambil formulir pendaftaran cawabup, namun belum resmi mendaftar.
Penutupan pendaftaran cawabup PDIP sendiri, sesuai agenda akan ditutup pada akhir bulan April 2024 ini.
“Untuk posisi cabup sudah tertutup. Kita sudah final akan kembali mengusung Bu Nina Agustina,” tutur Sirojudin, Ketua DPC PDIP Indramayu.
Sirojudin mengungkapkan alasan kenapa PDIP hanya membuka setengah daun pintu, hanya untuk pendaftaran cawabup untuk pilkada Indramayu, November 2024 nanti.
“Fakta membuktikan, di bawah Bu Nina Agustina, PDIP meraih keuntungan politik yang signifikan pada Pemilu 2024 lalu,” tutur Sirojudin.
Wakil Ketua DPRD Indramayu aktif dan caleg terpilih untuk DPRD Indramayu pada Pemilu 2024 lalu mengungkapkan prestasi politik Nina Agustina bagi PDIP.
“Berkat kepemimpinan Bu Nina Agustina, PDIP memperoleh keuntungan politik. Perolehan kursinya naik signifikan,” tutur Sirojudin.
Pada Pemilu 2024 ini, PDIP Indramayu memang meningkat perolehan kursinya. Dari semula 7 kursi pada Pemilu 20198, kini naik menjadi 12 kursi pada Pemilu 2024.
PDIP keluar sebagai pemenang kedua setelah Golkar yang meraih 14 kursi, turun dari Pemilu 2019 lalu yang meraih 22 kursi.
Pada pilkada 2024 ini, PDIP bisa mengusung paslon bupati – wakil bupati sendiri tanpa harus koalisi dengan parpol lain.
“Meski begitu, kita tetap terbuka. Hanya memang untuk posisi cawabup. PDOP siap berkoalisi dengan parpol manapun,” tutur Sirojudin.
Selain alasan prestasi politik pada Pemilu 2024, kepemimpinan Nina Agustina di Indramayu dinilai sukses dan banyak membawa perubahan ke arah lebih baik.
Selain itu, Nina Agustina memimpin Indramayu tidak secara utuh lima tahun. Namun hanya sekitar 3 tahun 8 bulan.
“Bu Nina Agustina tidak utuh lima tahun. Itupun terpotong oleh pandemi Covid 19. Meski begitu, banyak membawa perubahan dan perbaikan. Ini alasan berikutnya kenapa PDIP tetap memberi tiket cabup untuk Bu Nina,” tutur Sirojudin.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.