SUARA CIREBON – DPD PDIP Jawa Barat menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup) Cirebon pada Pilkada 2024, Kamis, 2 Mei 2024.
Seperti diketahui, sebanyak 12 nama telah mendaftar sebagai bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup) Cirebon pada Pilkada 2024 melalui DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon.
Sumber di internal DPC PDIP Kabupaten Cirebon yang namanya enggan ditulis menuturkan, dari belasan nama tersebut, hanya dua orang yang mendaftar sebagai bacabup Cirebon yakni H Imron dan Hj Wahyu Tjiptanigsih (Ayu).
“Hari ini (kemarin, red) Imron dan Ayu berangkat ke Bandung (DPD) untuk mengikuti fit and proper test. Infonya hanya Pak Imron dan Bu Ayu saja yang mencalonkan menjadi Bupati Cirebon,” kata dia, Kamis, 2 Mei 2024.
Ia menyebut, selain 12 nama yang mendaftar melalui DPC PDIP Kabupaten Cirebon, ada sejumlah nama yang mendaftar langsung ke DPD PDIP Jawa Barat dan DPP PDIP, sehingga jumlah pendaftar lebih dari 12 orang.
“Saya juga tidak tahu berapa jumlah total pendaftar, karena konon ada yang daftar langsung ke DPD dan DPP,” tandasnya.
Sementara itu saat dihubungi secara terpisah, Bendahara DPC PDI-P Kabupaten Cirebon, Rudiana menampik, hanya Imron dan Ayu yang mendaftarkan diri sebagai balon Bupati Cirebon. Menurutnya, ada sejumlah nama yang mendaftar sebagai balon Bupati Cirebon.
“Betul kalau hari ini (kemarin, red) ada fit and proper tes di DPD, tapi kalau yang mendaftar calon bupati hanya Imron dan Ayu, kayaknya tidak juga. Soalnya ada beberapa nama yang mendaftar diri sebagai bupati juga,” ujar Rudiana, saat dihubungi melalui sambungan telepon selulernya, Kamis, 2 Mei 2024.
Rudiana mengakui, dari belasan nama yang mendaftar, ada yang hanya mendapatkan diri sebagai balon Wakil Bupati Cirebon. Terkait keberangkatan Imron dan Ayu ke Bandung, Rudiana menyebut itu adalah bagian dari proses penyaringan.
“DPP sekarang sedang melakukan proses penyaringan hasil dari proses penjaringan di DPC PDIP Kabupaten Cirebon. Mungkin dari incumbent didahulukan untuk mengikuti fit and proper test,” katanya.
Sementara itu, isyu yang menyebutkan Bupati Imron tidak akan mendapatkan rekom, mulai santer. Baik di lingkungan internal PDIP maupun di kalangan masyarakat umum. Alasannya, justru Ayulah yang mempunyai potensi kuat finansial untuk menghadapi Pilkada Kabupaten Cirebon tahun ini.
Sementara Imron sendiri, dikabarkan enggan mengambil resiko kalau harus menyiapkan biaya tinggi kalau ingin kembali menjadi Bupati Cirebon.
Sebelumnya, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, Sophi Zulfia, mengatakan, semua pendaftar memiliki peluang yang sama, untuk bisa mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP. Pasalnya penentuan siapa yang akan diusung partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut, tergantung pada rekomendasi DPP.
“Semuanya mempunyai kesempatan atau peluang yang sama untuk mendapatkan rekomendasi. Mengingat dari 12 nama yang telah mendaftar itu, merupakan putra putri terbaik Kabupaten Cirebon,” ujar Sophi Zulfia, Kamis, 25 April 2024.
Menurut Sophi, PDI Perjuangan mempunyai mekanisme sendiri dalam menentukan calon kepala daerah (cakada) yang mendapatkan rekomendasi.
“Kami di daerah hanya melakukan penjaringan saja. Intinya, semua punya kesempatan. Kami meminta bagi siapapun yang sudah mendaftar, harus bisa menjaga muruah partai,” katanya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.