SUARA CIREBON – Tiga partai politik (parpol) yang memiliki keterwakilan di DPRD Kabupaten Cirebon yakni Partai Gerindra, Golkar dan Partai Demokrat, sepakat membangun koalisi menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) November 2024 mendatang.
Kesepakatan itu ditandai dengan penandatanganan koalisi yang dilaksanakan, pada Jumat, 10 Mei 2024 lalu.
Penandatanganan kesepakatan koalisi dilakukan pimpinan ketiga partai yang sebelumnya merupakan partai pengusung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 silam. Ketiga partai ini sepakat melanjutkan bangunan koalisi Pilpres ke Pilkada serentak 2024.
Ketua DPD Golkar Kabupaten Cirebon, Teguh Rusiana Merdeka tidak menampik,u pihaknya telah sepakat membangun koalisi dalam menghadapi Pilkada 2024. Teguh menilai, koalisi tiga parpol pengusung pasangan Prabowo-Gibran itu sebagai pondasi.
“Koalisi ini bukan semata-mata demi meraih kemenangan saat kontestasi Pilkada. Poin utamanya, menyamakan persepsi demi memajukan Kabupaten Cirebon,” ujar Teguh, saat dihubungi melalui sambungan telepon selulernya, Ahad, 12 Mei 2024.
Menurut Teguh, untuk mewujudkan Kabupaten Cirebon yang lebih maju, ada langkah yang harus dilakukan, salah satunya dengan membangun pondasi koalisi yang kuat.
Menurutnya, langkah itu bagian dari komunikasi politik. Pasalnya, masing-masing parpol menyadari, tidak bisa mengusung poasangan calon sendiri tanpa berkoalisi.
“Siapa pun nanti yang akan diusung partai koalisi ini, akan berkomitmen untuk memenangkan Pilkada. Dan hasil koalisi ini akan dibawa ke DPP masing-masing. Semoga bulan November nanti koalisi kami bisa menang Pilkada,” tandasnya.
Sementara itu Ketua DPC Gerindra Kabupaten Cirebon, Subhan mengatakan, kesepakatan koalisi yang dibangun tiga partai di Kabupaten Cirebon tersebut, untuk melanjutkan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang sudah terbangun sejak Pilpres lalu.
Pihaknya masih membuka peluang kepada partai di luar KIM untuk bergabung dalam memenangkan Pilkada nanti.
“Soal siapa nama kandidat yang akan diusung saat Pilkada, itu urusan nanti. Yang jelas saat ini, kita mendeklarasikan kesepakatan untuk berkoalisi untuk menghadapi Pilkada 2024,” ujar Subhan.
Menurut Subhan, setelah koalisi terbentuk, diharapkan kandidat yang diusung nanti bisa meraih kemenangan saat perhelatan lima tahunan itu digelar. Sedangkan koalisi yang telah terbangun, tidak secara otomatis menutup peluang bagi parpol yang lain untuk bergabung.
“Untuk parpol lain yang mau bergabung masih terbuka. Hanya saja saat ini kami memprioritaskan bagi parpol koalisi 02 saat Pilpres kemarin,” ungkapnya.
Sanada dengan Subhan, Plt Ketua DPC Demokrat Kabupaten Cirebon, Ratnawati mengaku, pihaknya menyadari Demokrat hanya memiliki 4 kursi. Inilah yang mengharuskan untuk berkoalisi agar bisa mengusung kandidat bupati dan wakil bupati.
“Dan koalisi kami ini, sudah memenuhi. Masuk koalisi besar sebanyak 18 kursi,” katanya.
Ratnawati menambahkan, ketiga parpol sepakat untuk tidak memunculkan nama terlebih dulu. Alasannya, karena masing-masing parpol memiliki mekanismenya sendiri.
“Belum mengerucut siapa kandidat yang mau diusung. Kami masih menunggu mekanisme masing-masing Parpol,” tandasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.