SUARA CIREBON – Dirlantas Polda Jabar berhasil menangkap dan menahan kernet bus dalam kecelakaan maut di Jalan Raya Ciater, Subang, Ahad, 11 Mei 2024.
Kernet bus tersebut merupakan saksi kunci dalam kasus kecelakaan maut di Ciater, Subang yang menewaskan 11 orang dan menyebabkan 23 orang, sebagian besar merupakan siswa SMK Lingga Kencana Depok, luka berat.
“Sudah kita amankan. Ia merupakan saksi kunci. Keterangan kernet ini sangat dibutuhkan untuk mengungkap kondisi bus sebelum kecelakaan maut terjadi,” tutur Dirlantas Polda Jabar, Kombes Pol Wibowo, Senin 13 Mei 2024.
Kernet bus tersebut kini tengah menjalani pemeriksaan. Ia diketahui hanya menderita luka ringan dalam kecelakaan di turunan Lingga Sari Jalan Raya Ciater di wilayah Palasari, Ciater, Subang.
“Langsung ditahan di Polres Subang. Kita langsung memeriksa. Posisinya penting sebagai saksi kunci,” tutur Wibowo.
Polda Jabar juga mengungkapkan kondisi sopir bus yang mengalami luka-luka dan kini masih dirawat di RS Dokkes Polres Subang.
“Secara umum kondisinya tidak ada masalah. Hanya kita menunggu kesiapan untuk diperiksa,” tutur Wibowo menjelaskan kondisi terkini sopir bus maut tersebut.
Sementara dari pengakuan korban selamat, sebelum bus akhirnya hilang kendali dan terguling, para siswa sempat mendengar kernet berteriak-teriak rem blong.
Kernet seperti memberi peringatan kepada para siswa untuk bersiap-siap karena bus pariwisata Trans Putera Fajar hilang kendali di turunan Lembah Sari, Jalan Raya Ciater, Subang.
“Kernet berteriak-teriak rem blong rem blong. Saat itu, bus sudah hilang kendali. Semua siswa menjerit ketakutan sambil berteriak-teriak Allahu Akbar,”tutur Ega, salah satu siswi yang selamat.
Ega sendiri mengaku kondisinya di dalam bus sangat kacau. Ia hanya bisa berpegangan kuat-kuat ke kursi di depannya.
“Bus terasa berguling-guling. Saya sangat ketakutan. Bunyi beberapa kali benturan sampai akhirnya bus berhenti dalam keadaan terbalik,” tuturnya.
Ega hanya menderita luka ringan. Ia terbangun setelah bus berhenti dalam keadaan terguling. Seluruh ruangan bus dalam keadaan kacau.
“Saya terbangun. Semuanya kacau. Berupaya menyelamatkan diri sambil panggil teman satu kursi. Alhamdulillah ada sahutan. Saya berusaha keluar dari bus lewat kursi yang berantakan,” tuturnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.