SUARA CIREBON – Cerita rakyat kisah cinta sehidup semati dua anak manusia yang cukup lekat dengan masyarakat Kabupaten Cirebon, Baridin dan Suratminah, tidak lama lagi bakal segera tayang di bioskop-bioskop Cirebon dengan judul Ajian Kemat Jaran Goyang.
Hal ini menjadi kabar gembira bagi pecinta film layar lebar yang ingin mengetahui lebih jauh tentang sosok Baridin dan Suratminah.
Film garapan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon tersebut bakal tayang perdana di CGV Grage City Mall pada 21 Mei 2024.
Produser film tersebut, yang merupakan Kabag Prokompim Kabupaten Cirebon, Faisal Amir, mengatakan, film Ajian Kemat Jaran Goyang merupakan bentuk komunikasi pimpinan di pemerintahan Kabupaten Cirebon dengan seluruh elemen masyarakat.
Menurut Faisal Amir, banyak pesan-pesan positif disampaikan dalam film Ajian Kemat Jaran Goyang tersebut, yang merupakan cerita rakyat asli Kabupaten Cirebon.
“Ayo datang dan saksikan film Ajian Kemat Jaran Goyang di CGV Grage City Mall minggu depan tanggal 21 Mei 2024. Selanjutnya, kami akan menjadwalkan pemutaran film tersebut di XXI dan bioskop lainnya di Cirebon,” kata Faisal, Kamis, 16 Mei 2024.
Faisal menuturkan, film Ajian Kemat Jaran Goyang yang berkisah tentang cinta dua anak manusia ini sengaja diangkat ke layar lebar untuk menunjukkan bahwa Cirebon juga memiliki cerita rakyat yang cukup terkenal seperti daerah-daerah lainnya di Indonesia.
“Seperti diketahui, di Sumatera Barat ada cerita rakyat Malin Kundang, di Jawa Barat ada Sangkuriang, di Jawa Tengah ada kisah Jaka Tarub, dan kisah-kisah cerita rakyat lainnya di Indonesia. Nah, di Cirebon juga ada kisah cinta Baridin Suratminah atau yang familiar di masyarakat dengan Baridin dan Ratminah,” tegasnya.
Kisah “Baridin Suratminah” sempat terkenal pada tahun 1972 karena sempat diangkat dalam cerita oleh grup Tarling Darma Sangkala. Dari cerita yang disampaikan grup tarling tersebut, tidak sedikit masyarakat menganggap bahwa cerita Baridin Suratminah merupakan kisah nyata yang dialami oleh seorang pemuda dan gadis asal Kabupaten Cirebon.
Kisah cerita rakyat tersebut kemudian diangkat perdana menjadi cerita film layar lebar dengan judul “Ajian Kemat Jaran Goyang” oleh Pemkab Cirebon.
Faisal Amir mengatakan, ide mengangkat kisah Baridin Suratminah berawal dari banyaknya atensi masyarakat yang menginginkan cerita rakyat asli Cirebon tersebut diangkat menjadi cerita film layar lebar.
“Cerita rakyat ini dulu terkenal di tahun 1972, kemudian kami banyak menerima masukan untuk mengangkat cerita rakyat itu ke sebuah film layar lebar,” kata Faisal Amir.
Melalui film tersebut, pihaknya ingin agar generasi muda harus mengetahui cerita rakyat yang ada di Cirebon. Film tersebut juga sekaligus sebagai upaya mempromosikan cerita rakyat asli Cirebon kepada seluruh masyarakat Indonesia.
“Supaya lebih menarik, film layar lebar ini kami beri judul ‘Ajian Kemat Jaran Goyang’. Dalam kata lain, cinta ditolak ajian bertindak,” kata Faisal.
Dalam film tersebut, pihaknya juga menggandeng penerus grup Tarling Darma Sangkala dari Desa Cangkring, Kecamatan Plered yang pertama kali mempopulerkan cerita rakyat tersebut.
“Film ini mengangkat genre horor dan komedi,” terangnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.