SUARA CIREBON – Aep yang disebut-sebut sebagai saksi kunci terkait keterlibatan Pegi Setiawan menyatakan siap dikonfrontir dengan saksi-saksi lain untuk menjelaskan keberadaan Pegi Setiawan pada Sabtu malam 27 Agustus 2016.
Kepada Kang Dedi Mulyadi atau KDM, Aep mengungkapkan kesaksiannya bahwa malam itu melihat ada Pegi bersama rombongan teman-temannya.
“Saya siap. Yakin, saya lihat dia ada malam itu bersama teman-temannya,” tutur Aep kepada KDM.
Kesaksian Aep yang warga Cikarang, Bekasi diungkapkan kepada KDM ditayangkan melalui kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi.
Aep yang mengaku kini bekerja sebagai sopir ambulans desa itu mengaku malam itu bersama temannya, Dede, sesama tukang cuci mobil steam di Jln Perjuangan, Kota Cirebon, sedang di warung beli rokok.
Lalu Aep melihat ada anak berboncengan naik sepeda motor dengan memakai jaket bertuliskan geng motor XTC.
Aep mengaku rombongan yang sedang nongkrong di dekat SMPN II Kota Cirebon sempat melempari batu.
Tak cukup melempar batu, rombongan yang didalamnya disebut ada Pegi, langsung mengejar. Malam itu ada empat sepeda motor yang mengejar.
“Ada empat sepeda motor yang mengejar. Diantaranya yang sekarang saya baru tahu namanya Pegi. Kalau dulu hanya tahu wajah tapi nggak kenal nama,” tutur Aep memberikan kesaksian kepada KDM.
Aep menuturkan, malam itu dia ketakutan. Lalu mengajaktemannya, Dede yang sedang menghadap ke warung untuk membeli rokok langsung pergi.
“Saya takut. Lalu saya ajak Dede, teman saya pergi. Waktu rombongan ada yang melempar, Dede tidak tahu. Karena dia sedang menghadap ke warung untuk beli rokok. Yang tahu hanya saya,” tutur Aep.
Dalam kesaksiannya, Aep hanya mengaku melihat adegan saat rombongan melempari pengendara sepeda motor yang lewat memakai jaket XTC sampai kemudian mengejar.
“Malam itu saya hanya lihat ada yang melempar terus mengejar. Kalau soal pembunuhan dan pemerkosaan saya tidak tahu,” tutur Aep.
Aep mengaku dari rombongan itu ada Pegi. Dijelaskan Pegi menggunakan sepeda motor smash warna merah.
“Saya tahu wong mereka sering nongkrong di dekat SMPN 11. Cuci mobilnya dekat dengan tempat tongkrongan mereka,” tutur Aep.
Kepada Aep, KDM sempat menanyakan soal pemuda Jln Perjuangan yang mendatangi tempat cucian mobil karena membawa perempuan.
Aep membenarkan. Ia mengaku sempat didatangi banyak warga. Bahkan ia juga sempat dipukuli karena membawa perempuan.
“Itu teman saya, anak punk, dari Malang. Dia datang membawa perempuan. Warga sempat datang, saya sempat dipukuli. Tapi yang memukuli saya bukan Pegi dan tean-temannya,” tutur Aep.
Aep juga diberitahu oleh KDM kalau dirinya sempat bertemu ayah Pegi yang bernama Rudi di kontrakannya di Bandung.
Bahkan ayah Pegi mengaku siap memberi kesaksian kalau Sabtu malam 27 Agustus 2016 kalau anaknya berada di Bandung sedang kerja di proyek bangunan.
Mendegar itu, Aep tetap keukeuh mengaku kalau malam itu melihat Pegi bersama rombongan teman-teman motornya melempari dan mengejar pesepeda motor yang mengenakan jaket geng motor XTC.
“Nanti di persidangan akan dikonfrontir. Kesaksian ayah Pegi dan kesaksian Aep,” tutur KDM.
“Siap. Saya siap memberi kesaksian,” tutur Aep keukueh dengan kesaksiannya.
KDM sendiri meminta Aep untuk memberi keterangan sebenar-benarnya nanti jika dalam persidangan.
“Saya hanya pesan, saat memberi kesaksian harus benar-benar apa yang dilihat, jangan sampai mengada-ada,” tutur KDM.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.