SUARA CIREBON – Kartini, ibu kandung Pegi Setiawan tak tahan dan menumpahkan air mata saat ditemui Kang Dedi Mulyadi (KDM), mantan Bupati Purwakarta yang belakangan mencoba aktif mencemplungkan dirinya untuk memperterang masalah terkait kematian Vina dan Eki.
KDM sengaja datang menemui Kartini di rumahnya di Blok Simaja, Desa Kepompongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.
Melalui kanal YotuTube, Kang Dedi Mulyadi, calon anggota DPR RI yang meraih suara terbesar di Jawa Barat pada Pemilu 2024 lalu, datang bertemu Kartini.
KDM mengaku sengaja nyemplung ke kontroversi kasus kematian Vina dan Eki sebagai upaya untuk mencari kebenaran objektif dari masalah tersebut.
Banyak hal disampaikan Kartini kepada KDM seputar Pegi dan kasus yang kini menjeratnya terkait kematian Vina dan Eki.
Air mata Kartini pun tak terbendung. Wanita ini juga menjadi sorotan luas masyarakat menyusul penangkapan putra sulungnya Pegi oleh Polda Jabar.
Pegi ditangkap sebagai otak di balik kematian Vina dan Eki. Ia disebut-sebut sebagai daftar pencarian orang (DPO) selama 8 tahun.
Kartini mengatakan anaknya tidak bersalah. Ia meyakini polisi salah tangkap, karena terkecoh oleh kemiripan nama. Nama anaknya adalah Pegi bukan Egi. Lalu, sebutan Perong bukanlah julukkan untuk Pegi.
“Saya belum pernah dengar anak saya disebut Perong. Yang pernah saya dengar sebutan Pegot, itu juga panggilan dari adik-adiknya. Dia juga Egi,” ujar Kartini.
Alasan lain yang meyakini Kartini anaknya tidak bersalah karena saat kejadian, Pegi tidak ada di Cirebon. Banyak saksi kalau saat malam kejadian Pegi sedang bekerja ikut ayahnya sebagai kuli bangunan di Bandung.
“Apakah selama 8 tahun ini, ada nggak polisi yang datang ke rumah? Ada nggak yang nanyain anak ibu sekarang ada dimana?” tanya Dedi Mulyadi.
Kartini menjawab tidak ada. “Nggak ada pak. Nggak ada polisi yang datang ke rumah. Dan saya yakin anak saya nggak bersalah, untuk itu mohon bebaskan dia,” katanya.
Kang Dedi Mulyadi pun menenangkan sang ibu dan memberinya motivasi soal kebenaran. Ia juga meminta agar Kartini menjaga kondisi Kesehatan.
“Selama ibu yakin anak ibu tidak melakukan peristiwa itu, apalagi otak pelaku, pasti bebas. Saya meyakini yang namanya kebenaran akan tetap menemukan jalan kebenaran,” ujar Dedi Mulyadi.
Percakapan Kang Dedi Mulyadi dengan Kartini ditayangkan dalam channel Youtube Kang Dedi Mulyadi. Video tersebut ditayangkan secara perdana pada Jumat, 25 Mei 2024 dan sudah ditonton 300.000 kali saat dikutip Kabar Cirebon, Minggu 27 Mei 2024.
Dedi Mulyadi pun menjelaskan ke Kartini jika kasus tersebut mendapat perhatian dari masyarakat Indonesia. Karenanya, profesionalisme polisi mendapat pengawasan langsung dari masyarakat.
“Karena yang memperhatikan kasus ini banyak. Kasus ini terbuka, yang melihat se Indonesia. Kita juga merasakan betapa pedihnya bila korban kejahatan itu terjadi pada anak kita. Kita juga sedih orang yang tidak bersalah dipaksakan bersalah,”
“Apabila Pegi tidak salah dan apa yang dikatakan ibunya benar, kita doakan pegi terbebas dari berbagai sangkaan, tuntutan dan dakwaan. Doa ibu itu, didengar Allah SWT, selama itu benar. Orang soleh itu, pasti mendapat jalan yang terbaik,” ujar Dedi Mulyadi.
Kendati demikian, Dedi Mulyadi mendukung penuh upaya pihak kepolisian mengungkap kasus kejahatan yang mengakibatkan pasangan kekasih Vina dan Eki meninggal dunia.
“Saya dukung 1.000 persen kepolisian mengungkap kasus ini. Saya gembira kalau yang ditangkap ini DPO. Karena dengan ditangkapnya DPO, bisa terbuka pelaku utamanya,” ujarnya.
Untuk meyakinkan Ibu Kartini, Dedi Mulyadi menegaskan jika memang Pegi tidak bersalah, ia akan bersamanya membantu secara total. “Urusan pengacara biar saya yang tanggung,” katanya.
Tak hanya itu, termasuk juga utang Kartini di rumah senilai Rp 3 juta menjadi perhatian Dedi Mulyadi. “Ini saya bantu karena sosok sang ibu, bukan saya membantu terdakwa,” ujarnya.
Ibu Kartini pun menangis haru. Ia pun menegaskan, meminta anaknya dibebaskan dari hukuman jika memang tidak bersalah.
“Kalau anak saya memang bersalah, saya rela dia dihukum,” katanya menangis sambil memeluk Dedi Mulyadi.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.