SUARA CIREBON – Linda membantah dirinya pernah atau bahkan berkali-kali datang dan main ke rumah Vina.
Linda bahkan menyebut kalau kakak Vina, Marliyana berbohong kalau mengatakan dirinya pernah ke rumah bahkan sampai berkali-kali.
“Saya sekalipun tidak pernah main ke rumah Vina,” tutur Linda kepada Kang Dedi Mulyadi atau KDM dalam Kanal Youtube Kang Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi, mantan Bupati Purwakarta itu sempat menemui Linda di rumahnya di daerah Jln Cipto, Pekiringan, Kesambi, Kota Cirebon.
KDM berhasil menemui Linda setelah sebelumnya ia tidak bisa bertemu karena saat itu ia sedang brada di Jakarta.
“Waktu Pak Dedi datang, Linda sedang berada di Jakarta, di apartemen Mba Putri (Putri Maya Rumanti, pengacara keluarga Vina),” tutur Linda.
Kepada KDM, Linda pun menuturkan kisah hidupnya. Diceritakan, Linda memiliki perjalanan hidup yang tidak banyak dimiliki wanita umumnya.
“Saya ditinggal ayah saat ibu sedang hamil. Sampai sekarang saya sudah dewasa,” tutur Linda kepada KDM.
Dedi Mulyadi sempat kaget. Rupanya sejak di kandungan, ibu dan ayahnya sudah tidak serumah, bahkan sampai dirinya dewasa.
Linda juga menceritakan kalau dalam dirinya mengalir darah orang Sulawesi Selatan dari ayah kandungnya.
“Karena itu nama saya di depannya ada Andi,” tutur Linda yang menjelaskan nama panjangnya, Andi Malinda Putri Utami.
Linda pun bercerita kisah masa remajanya di tahun 2016 saat muncul kejadian tragis kematian Vina dan Eki.
Diceritakan, dia memang kenal dengan Vina, namun tidak dekat. Perkenalannya karena Linda punya pacar anggota XTC.
“Pacar saya pengurus XTC Cirebon. Vina pacarnya Eki. Eki itu teman pacar saya, sama-sama di XTC,” tutur Linda.
Diceritakan, saat kejadian kematian Vina dan Eki, sebenarnya dia sudah tidak pernah lagi kumpul-kumpul dengan XTC termasuk dengan Vina.
“Saya tahunya dari grup BBM (Blackberry Messenger) ada kecelakaan. Yang meninggal Vina dan Eki. Saat itu saya tanya Vina dan Eki yang mana karena saya mengenal biasa aja dalam satu kelompok, bukan kenal dekat,” tutur Linda.
Linda menuturkan, di tahun 2016, belum ada WhatsApp (WA) maupun TikTok. Namun sudah ada BBM dan Facebook (FB).
“Waktu itu ramainya di BBM dan FB. Saya baca di grup anak-anak XTC soal Vina dan Eki. Saat itu awalnya disebut kecelakaan,” tutur Linda.
Pada saat itulah Linda menceritakan kalau dirinya akhirnya muncul keinginan takziah ke rumah Vina.
“Bagaimanapun pernah kenal. Makanya saya terdorong untuk ke rumah Vina setelah tahu dia meninggal,” tutur Linda.
Namun rencana ke rumah Vina tak kesampaikan. Linda mengaku sebelum sampai rumah Vina, badannya keburu lemas.
“Badan saya keburu lemas. Ga tahu. Makanya tidak jadi ke rumah Vina. Saya akhirnya diantar pulang ke rumah,” tutur Linda.
Linda juga mengungkapkan kalau dirinya tidak tahu persis rumah Vina. Waktu itu ia sempat mencari-cari.
“Petunjuknya hanya dekat atau di belakang sekolah Kinder Field. Jadi memang saya belum pernah ke rumah Vina,” tutur Linda.
Linda pun membantah kalau dirinya pernah, atau bahkan berkali-kali main ke rumah Vina seperti dituturkan Marliyana, kakak kandung Vina.
“Nggak bener itu. Nggak pernah, apalagi berkali-kali. Bohong itu,” tutur Linda membantah pengakuan Marliyana.
Mengenai kerasukan arwah Vina, Linda menuturkan terjadi di rumahnya, setelah tiga hari kematian Vina.
“Tiga hari setelah Vina meninggal. Saya ini punya kebiasaan kalau malam sebelum tidur menyisir rambut dan bercermin, sambil pakai masker,” tutur Linda.
Tiba-tiba, Linda mengaku badannya lemas dan kaki. Setelah itu tidak tahu apa yang terjadi. Cuma saat sadar, seluruh tubuhnya sakit, bahkan memar-memar.
“Saya tidak tahu apa yang terjadi. Tidak sadar. Tahu-tahu, saat sadar seluruh tubuh sakit dan memar-memar,” tutur Linda.
Belakangan baru tahu kalau dirinya kerasukan arwah Vina. Selama kerasukan, arwah Vina bercerita soal peristiwa penyebab kematian Vina dan Eki.
“Saya tahunya dari kakak saya. Kebetulan, kakak saya itu ternyata kenal dengan kakaknya Vina. Dia yang nelefon, terus datang menemui saya yang tidak sadar,” tutur Linda.
Linda juga mengungkapkan, saat dirinya kerasukan arwah Vina, ternyata ada yang merekam yang kemudian menjadi viral.
“Yang merekam itu kakaknya Vina. Kalau saya tidak sadar, apa saja yang ditakan saat kerasukan arwah Vina,” tutur Linda.
Linda juga mengungkapkan kalau badannya itu sensitif terhadap hal-hal ghaib. Kata orang Jawa, badannya itu “manis”, mudah kerasukan arwah, termasuk arwah Vina.
“Kata irang Jawa, badan saya ini manis. Mudah kerasukan. Saya itu beberapa kali kerasukan arwah Vina,” tutur Linda.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.