SUARA CIREBON – Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) perlu dievaluasi. Hal itu itu dikatakan Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi saat membuka Job Fair yang melibatkan 23 perusahaan, di Majalengka.
PJ Bupati mengatakan, setiap sekolah harus mulai mengubah kurikulum sekolahnya dengan kurikulum yang benar -benar diperlukan atau dbutuhkan industri atau pasar kerja.
“Jangan sampai kurikulum sekolah justru yang tidak dibutuhkan industri yang ada. Dengan begitu lulusan sekolahnya akan sulit mendapatkan pekerjaan karena ilmu atau keterampilan yang dimilikinya tidak sesuai kebutuhan di perusahaan atau idustri yang ada,” kata Dedi.
Menurut mantan Kadis Pendidikan Jawa Barat ini, kurikulum sekolah harus menyesuaikan dengan kebutuhan industri yang ada. Kurikulum SMK harus menyiapkan pendidikan yang diharapkan oleh pasar kerja.
“Dengan begitu bukan lagi calon tenaga kerja yang mencari pekerjaan melainkan sebaliknya, perusahaan yang akan datang ke sekolah untuk mengambil tenaga kerja,” jelasnya.
Di sisi lain Dedi mengungkapkan, sekarang ini banyak perusahaan yang akan melakukan perekrutan calon tenaga kerja yang memiliki prestasi di bidang olah raga seperti sepak bola, bola voli dan olah raga lainnya.
“Kemarin kita selenggarakan liga buruh, ternyata sekarang banyak perusahaan yang akan merekrut tenaga kerja yang memiliki prestasi di bidang olah raga. Maka calon tenaga kerja bisa mempersiapkan diri juga agar memiliki prestasi bidang olah raga,” tuturnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.