SUARA CIREBON – Merasa sama-sama sebagai korban, pengacara keluarga Pegi Setiawan mengungkapkan akan membangun komunikasi dengan Hotman Paris Hutapea selaku keluarga Vina.
Selain antar pengacara, keluarga Pegi Setiawan alias Robi alias Pegot juga akan bertemu dengan keluarga Vina Dewi Arista alias Vina.
“Kita akan bangun komunikasi. Kita akan coba bertemu menyamakan persepsi,” tutur Toni RM, pengacara dari keluarga Pegi Setiawan.
Toni RM mengungkapkan rencana bertemu dengan Hotman Paris saat datang ke lokasi pra rekosntrukti kasus pembununan Vina dan Eki di Jalan Saladara, Kelurahan Karangmulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.
Pra rekornstruksi digelar Polda Jabar pada Rabu malam, 29 Mei 2024. Kegiatan itu membuat kecewa pengacara Pegi Setiawan, karena penyidik Polda Jabar tidak memberitahu ke pihaknya.
“Harusnya penyidik Polda Jabar terbuka. Mau rekonstruksi maupun pra rekonstruksi, mestinya kami dihubungi. Diberitahu. Ini sangat mengecewakan,” tutur Toni RM.
Toni RM mengungkapkan hal yang melatarbelakangi pengacara keluarga Pegi Setiawan akan bertemu Hotman Paris serta keluarga Vina.
“Latar belakangnya, kita memiliki suasana kebatinan yang sama. Sama-sama menjadi korban. Keluarga Vina telah kehilangan anaknya, kami keluarga Pegi merasa dikorbankan karena dipaksakan sebagai tersangka,” tutur Toni RM.
Toni RM menjelaskan, makin kesini penanganan kasus pembunuhan Vina dan Eky makin banyak kejanggalan, baik dari penangkapan dan penetapan tersangka Pegi Setiawan, sampai pada dihapusnya dua nama Daftar Pencarian Orang (DPO).
“Kita juga sama-sama kaget, dengan mudahnya dua DPO dihapus. Padahal nama Andi dan Dani itu jelas peranannya dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP), penuntutan sampai pada putusan hakim,” tutur Toni RM.
Penghapusan dua DPO terkesan Polda Jabar ingin melepaskan tanggung jawab. Hal lebih mengherankan, semuanya akan dibebankan ke satu orang, yakni Pegi Setiawan.
“Padahal sosok Pegi sendiri sangat meragukan sebagai pelaku. Kita punya alibi sangat kuat bahwa Pegi tidak di Cirebon pada malam kejadian,” tutur Toni RM.
Sebelumnya, keraguan yang sama juga dialami Hotman Paris. Ia mengaku penyidikan Polda Jabar banyak menemui kejanggalan.
“Penghapusan dua DPO menunjukan Polda Jabar tidak serius. Kami malah akhirnya meragukan seluruh proses penanganan kasus pembunuhan Vina dan Eky,” tutur Hotman Paris.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.