Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon, Yunidarti mengatakan, suhu panas di Kota Cirebon diakibatkan pemanasan global.
“Wilayah kita memang mengalami dampak dari pemanasan global. Dan seperti kita ketahui, Kota Cirebon menjadi salah satu kota terpanas di Indonesia. Pada saat musim kemarau bisa mencapai 36-37 derajat celcius,” kata Yuni kepada wartawan, usai kerja bakti dan penandatanganan kesepakatan besama, dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia di eks Terminal Elf Dukuh Semar, Kota Cirebon, Rabu, 5 Juni 2024.
Untuk mengurangi dampak dari pemanasan global, Yuni meminta dan mengajak kepada masyarakat kota Cirebon untuk saling menjaga lingkungan hidup dan juga mendukung penghijauan di lingkungan masyarakat.
“Karena ada pengaruh dari pemanasan global, kita di Kota Cirebon harus lebih peduli dengan memperbanyak ruang terbuka hijau (RTH) dan memperbarui lingkungan yang rusak,” ungkapnya.
Kota Cirebon, lanjut Yuni, masih minim sarana ruang terbuka hijau. Sehingga pihaknya mengajak masyarakat memanfaatan lahan pekarangan untuk ditanami tanaman yang bermanfaat.
“Selain itu meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. Untuk itu perlu adanya kampung siaga lingkungan, untuk menghindari pembuangan sampah liar,” tandasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.