SUARA CIREBON – Situasi politik di Kabupaten Cirebon makin menghangat. Sejumlah nama mulai bermunculan di grup-grup aplikasi percakapan WhatsApp, disebut sebagai calon kuat Bupati dan Wakil Bupati Cirebon yang akan diusung partai politik (parpol) atau gabungan parpol (koalisi) pada pemilihan kepala daerah (pilkada) November 2024 mendatang.
Belum lama ini sempat beredar di grup WhtasApp (WA) nama pasangan Selly Andriany Gantina dan H Imron sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Cirebon yang akan diusung PDI Perjuangan pada Pilkada 2024.
Rumor tersebut cukup mengejutkan mengingat, Imron merupakan mantan Bupati Cirebon periode 2019-2024 sekaligus ketua DPC PDIP Kabupaten Cirebon, bakal dipasang sebagai calon Wakil Bupati Cirebon.
Sementara Selly Andriany Gantina yang saat ini duduk sebagai anggota Fraksi PDIP DPR RI dan kembali terpilih saat Pemilu 2024 lalu, ditempatkan sebagai bakal calon Bupati Cirebon.
Selly memang pernah menjadi Wakil Bupati Cirebon mendampingi Sunjaya Purwadi Sastra. Selly juga pernah menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Cirebon menggantikan Sunjaya yang maju di Pilbup Cirebon 2018.
Dengan formasi tersebut, artinya PDIP Kabupaten Cirebon bakal mengusung satu paket bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Cirebon dan tidak berkoalisi dengan parpol lain di Pilkada serentak 2024.
Saat dikonfirmasi sejumlah awak media terkait kebenaran kabar tersebut, pengurus DPC PDIP sekaligus anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Aan Setiawan membantah kabar yang beredar di sejumlah grup WA tersebut.
Aan memastikan, sampai saat ini belum ada satupun rekomendasi yang keluar DPP PDIP untuk calon kepala daerah, termasuk untuk Pilkada Kabupaten Cirebon 2024.
“Berkali-kali saya katakan, belum ada rekom untuk Pilkada Kabupaten Cirebon,” kata Aan, Ahad, 9 Juni 2024.
Menurutnya, DPP PDIP baru mengeluarkan surat tugas kepada bakal calon dan itu bukan surat rekomendasi.
“DPP baru mengeluarkan surat tugas yang salah satunya diberikan kepada Imron,” ujar Aan.
Surat tugas tersebut, menurut Aan, adalah untuk mengukur sejauh mana komunikasi politik dengan parpol lain serta mengukur sosialisasi yang diberikan surat tugas itu sendiri. Semua keputusan ada di DPP PDIP.
“Siapapun calon yang mendapatkan rekom, DPC PDIP Kabupaten Cirebon akan mematuhi keputusan partai. Kalau hasil rapat internal DPC, kami ingin sama-sama membangun Kabupaten Cirebon dengan parpol lain,” katanya.
Dengan keputusan tersebut, lanjut Aan, kemungkinan membangun koalisi sangat terbuka sangat lebar, meski berdasarkan hasil survei yang dilakukan DPP, PDI-P kuat satu paket.
Aan menambahkan, saat ini perkembangan politik menjelang Pilkada Kabupaten Cirebon masih sangat dinamis. Untuk itu sangat wajar ketika bola panas prediksi siapa yang akan mendapatkan rekom, terus bergulir.
“Untuk itu, DPC PDIP Kabupaten Cirebon saat ini masih menunggu intruksi DPP,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.