SUARA CIREBON – Pascageger rekaman percakapan berisi cawe-cawe mantan Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadi Sastra soal kemungkinan istrinya, Hj Wahyu Tjiptanigsih mendapatkan rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan, secara mengejutkan Ayu –sapaan akrab Wahyu Tjiptanigsih – memilih mundur dari keanggotaan dan pengurus DPC PDIP Kabupaten Cirebon.
Surat pengunduran diri tersebut, ditandangani Ayu di atas materai Rp10.000, Senin, 10 Juni 2024 dan diserahkan langsung ke DPC, pada Selasa, 11 Juni 2024 sekitar pukul 10.00 WIB.
Dalam surat itu, Ayu memaparkan alasan pengunduran diri sebagai Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon karena dalam kontestasi Pilkada di Kabupaten Cirebon dirinya salah satu bakal calon yang ikut mencalonkan sebagai calon bupati bersama dan mendapat dukungan dari parpol di luar PDI Perjuangan.
Ayu juga mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI Perjuangan atas namanya sebagai lampiran surat pengunduran diri tersebut.
Namun sampai berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari Ayu terkait keputusan politiknya tersebut. Beberapa kali dihubungi Suara Cirebon lewat telepon selulernya, Ayu tidak merespons.
Terpisah, saat dikonfirmasi Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, H Imron membenarkan keputusan Ayu mundur sebagai anggota dan pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon yang disertai surat pengunduran diri bermaterai dan pengembalian KTA PDIP.
“Pengunduran diri Ibu Ayu adalah hak politik yang bersangkutan. Untuk membahas ini, rencananya DPC akan segera melakukan rapat internal,” kata Imron.
Mantan Bupati Kabupaten Cirebon periode 2019-2024 itu menyebut, kabar akan mundurnya Ayu dari DPC PDIP sudah santer terdengar. Namun, lanjut Imron, pihak DPC tidak mempermasalahkan, karena belum ada bukti konkret.
“Kalau sekarang beda, karena telah ada surat secara fisik, maka DPC perlu segera membahas persoalan tersebut,” tegasnya.
Sementara itu dihubungi secara terpisah, Bendahara DPC PDIP Kabupaten Cirebon, Rudiana membenarkan, Ayu telah menyatakan mundur sebagai Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Cirebon. Namun keputusan Ayu tersebut harus segera dikoordinasikan dengan DPP untuk mengambil langkah selanjutnya.
Informasi yang berhasil dihimpun Suara Cirebon menyebut, Ayu mencium gelagat bakal mendapat sanksi tegas dari DPP PDIP terkiat langkahnya mendaftar sebagai bakal calon Bupati Cirebon dari Partai Gerindra. Padahal, jelas-jelas Ayu merupakan kader dan pengurus DPC PDIP Kabupaten Cirebon.
Alasan lainnya, Ayu mundur dikaitkan dengan keengganannya dipasangkan kembali dengan Imron. Meski ketika formasinya dibalik yaitu Ayu-Imron, dimana Ayu menjadi calon bupati dan Imron yang awalnya menjadi bupati, diposisikan sebagai wakilnya Ayu.
Daya tawar Ayu yang ngotot ingin menjadi orang nomor satu (bupati, red) di Kabupaten Cirebon ini, tidak lepas dari kekuatan finansial. Istri mantan Bupati Cirebon Sunjaya yang saat ini tengah menjalani hukuman karena tersandung kasus korupsi, digadang-gadang merupakan bakal calon Bupati Cirebon dengan jumlah harta kekayaan yang fantastis.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.