SUARA CIREBON – Dalam sepekan terakhir terjadi kelangkaan solar di jalur utama pantura Indramayu.
Baik petani maupun pemilik kendaraan umum, terpaksa berebut untuk bisa mendapatkan solar.
Tingginya kebutuhan, rupanya tidak diimbangi dnegan pasokan. Akibatnya, kelangkaan tak terhindarkan.
Keluhan datang dari masyarakat, baik untuk kendaraan umum maupun petani yang kini tengah membutuhkan solar untuk menghidupkan traktor mereka.
Kebutuhan solar di kalangan petani saat ini sangat tinggi. Berkaitan dengan dimulainya musim tanah gadu.
Petani butuh solar untuk menghidupi traktor mereka yang tengah memulai tanam dengan olah tanah.
Kelangkaan diantaranya terjadi di Kecamatan Widasari. Sekertaris Kecamatan setempat, H Dedi Suprayogi membenarkan adanya keluhan kelangkaan solar di wilayahnya.
“Kami melakukan tinjauan lapangan setelah ada keluhan kelangkaan solar,” tuturnya, Jumat 14 Juni 2024.
Dedi menjelaskan, stok solar di SPBU Ujungaris di Jl. Lingkar Lohbener/Pantura Baru setiap hari hanya menyetok 1 mobil tanki dengan kapasitas 8.000 liter solar.
Stok yang 8.000 liter tersebut habis diserap diantaranya oleh petani (pemilik traktor) yang memiliki rekomendasi pembelian BBM subsidi dan kendaraan angkutan umum dari berbagai wilayah.
Menurut Dedi, kelangkaan solar terjadi karena di SPBU lain di sepanjang Pantura juga mengalami memperoleh stok sama.
“Stok yang memenuhi kebutuhan, akibatnya terjadi kelangkaan solar. Terbatasnya pasokan membuat solardalam waktu satu hari langsung habis,” tuturnya.
Di SPBU Ujungpendokjaya di Jl. Pantura lama, juga hanya dalam waktu satu hari, hanya dapat satu mobil tanki dengan kapasitas 8.000 liter solar.
Di SPBU Ujungpendokjaya, petani yang mendapatkan rekomendasi pembelian BBM tersebut, baru datang kalau ada solar datang.
“Oleh pemilik SPBU, para petani diinformasikan melalui WhatsApp Grup. Setelah ada pemebritahuan, baru mereka berdatangan dan antri,” tutur Dedi.
Dedi menyarankan ke petani membeli solar di pagi hari, setelah SPBU mendapatkan pasokan solar.
“Kalau membeli di siang hari, dikhawatirkan solar keburu habis, oleh angkutan umum lainnya,” tuturnya. Dedi meminta Pertamina agar memasok lebih banyak solar. Sebab, sekarang kebutuhan sedang tinggi, terutama karena petani sedang memulai tanam dan membutuhkan solar untuk menghidupi traktornya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.