SUARA CIREBON – Akun Facebook (FB) Pegi Setiawan acak-acakan. Status-status dan berbagai bukti percakapan tiba-tiba hilang.
Bahkan akun Facebook Pegi Setiawan sulit diakses. Muncul dugaan, akun FB acak-acakan ada kaitan dengan tindakan penyidik yang sebelumnya sempat meminta pasword ke kuli bangunan tersebut.
Pengacara Pegi Setiawan, Toni RM berencana akan melaporkan penyidik Polda Jabar ke Mabes Polri terkait akun Facebook kliennya yang acak-acakan.
“Akun Facebook Pegi Setiawan sulit diakses. Bahkan statusnya pada hilang, kaya dihapus. Acak-acakan,” tutur Toni RM, Rabu 19 Juni 2024.
Toni RM menduga, akun Facebook Pegi Setiawan yang acak-acakan ada kaitan dengan tindakan penyidik Polda Jabar sebelumnya.
“Ini setelah penyidik meminta pasword akun Facebook ke Pegi Setiawan,” tutur Toni RM.
Toni RM berecncana melaporkan penydik Polda Jabar ke Propam Mabes Polri. Menurutnya ini tindakan tidak fair dalam penegakan hukum.
“Ini penyidik sedag mencari pelaku kematian Vina dan Eky atau memang targetnya menahan Pegi Setiawan,” tutur Toni RM.
Toni RM meuturkan, jejak digital Pegi Setiawan di akun Facebook sangat memperkuat alibi kliennya.
“Jejak digital seperti percakapan dan status di Facebook sangat memperkuat alibi Pegi Setiawan, bahwa pada Sabtu malam tanggal 27 Agustus 2016 saat kematian Vina dan Eky dia berada di Bandung, bukan di Cirebon,” tutur Toni RM.
Toni RM menilai, jika benar penyidik berusaha menghapus jejak digitak Pegi Setiawan merupakan tindakan ceroboh.
“Sebab itu masih bisa ditelusuri oleh ahlinya,” tutur Toni RM.
Selain itu, sudah banyak netizen yang menjadi “detektif partikelir” lewat penelusyran jejak digital sudah lebih dulu mengamankan status-status dan percakapan Pegi Setiawan.
“Kami tim pengacara sudah lebih dulu mengamankan status di akun Facebook termasuk percakapan-percakapan di dalam akun tersebut,” tutur Toni RM.
Meski dihapus, jejak digital masih tetap bsia ditelusuri. Hanya saja, jika benar penghapusan status di akun Facebook Pegi Setiawan dalam rangka memperkuat sangkaan, jelas keliru.
“Kami menilai ini tidak fair kalau memang dilakukan penyidik,” tutur Toni RM.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.