SUARA CIREBON – Status di akun Facebook Pegi Setiawan tiba-tiba hilang. Padahal, status itu merupakan jejak digital yang memperkuat alibi tersangka kasus kematian Vina dan Eki.
Pengacara Pegi Setiawan, Toni RM mengaku kaget. Akun Facebook (FB) kliennya tidak bisa dibuka dan statusnya hilang.
“Kami terkejut. Koq bisa tiba-tiba susah dibuka dan statusnya hilang,” tutur Toni RM.
Toni RM curiga, isi dari akun Facebook Pegi Setiawan telah diacak-acak. Statusnya pun hilang seperti dihapus.
“Padahal status Pegi Setiawan itu jejak digital yang memperkuat alibinya dalam menghadapi kasus kematian Eki dan Vina,” tutur Toni RM.
Toni RM berencana melaporkan acak-acaknya akun Facebook Pegi Setiawan ke Propam Mabes Polri.
“Akun ini acak-acakan setelah Pegi Setiawan memberi pasword ke penyidik Polda Jabar. Ada dugaan hilangnya status di FB terkait dengan permintaan pasword oleh penyidik,” tutur Toni RM.
Meski sudah terhapus, namun tim pengacara sudah lebih dulu mengamankan dan mendokumentasikan status Facebook Pegi Setiawan.
“Kami sudah mengamankan status-statusnya. Netizen juga banyak yang sudah mendokumentasikan,” tutur Toni RM.
Ingin tahu apa status Facebook Pegi Setiawan, terutama di bulan Agustus 2016 berdekatan dengan kejadian kematian Vina dan Eki pada Sabtu malam, 27 Agustus 2024 :
– 12 Agustus 2016 : “bismillah otw Bandung dewekan ge teteg”
– 17 Agustus 2016 : “mengais rezeki di kota orang”
– 24 Agustus 2016 : “lupa kampung halaman”
– 1 September 2016 : “Ya Allah engga tahu apa-apa tentang masalah ini, kenapa saya kena getahnya? Cobaan apa yang Engkau berikan begitu berat ya Allah”
Jika dilihat dari rekam jejak digital lewat status Facebook, Pegi Setiawan berangkat ke Bandung tanggal 12 Agustus 2016.
Status pertama, “bismillah otw Bandung dewekan ge teteg”, artinya, Bismillah, pergi ke Bandung sendirian juga berani.
Kemudian tanggal 17 Agustus 2016, “mengais rezeki di kota orang”. Pegi Setiawan sudah bekerja di Bandung.
Lalu tanggal 24 Agustus 2016, saking sibuknya bekerja di Bandung, Pegi Setiawan sampau lupa dengan kotanya, Cirebon, “lupa kampung halaman”.
Setelah tanggal 24 Agustus 2016, Pegi Setiawan tidak memperbarui statusnya. Lalu pada Sabtu malam 27 Agustus 2024, terjadi kematian Vina dan Eki.
Pegi Setiawan baru kembali memperbarui statusnya pada tanggal 1 September 2016 setelah kematian Vina dan Eki dan rumanya didatangi polisi.
Status awal September 2016 ini setelah Pegi Setiawan mendengar kabar dari keluarganya di Cirebon kalau rumahnya digeledah polisi dan sepeda motor disita.
Pegi Setiawan sendiri kebingungan. Tiba-tiba dirinya dikaitkan dengan peristiwa pembunuhan Vina dan Eki yang diketemukan di fly over Kepompongan, hanya berjarak 400 meter dari rumahnya di Blok Simaja, Kepompongan.
“”Ya Allah engga tahu apa-apa tentang masalah ini, kenapa saya kena getahnya? Cobaan apa yang Engkau berikan begitu berat ya Allah”
Sejumlah anggota Polres Cirebon Kota atau Polres Ciko mendatangi dan menggeledah rumah Pegi Setiawan pada 31 Agustus 2016.
Polisi menyita sepeda motor Suzuki Smash milik Pegi Setiawan yang kondisinya rusak, serta sepeda motor milik pamannya, Suparman.
Kedatangan polisi ke rumah Pegi Setiawan setelah melakukan penangkapaj terhadap Saka Tatal Cs di depan SMP Negeri 11 Kota Cirebon di Jalan Saladara.
Pengacara Saka Tatal, Titin Prialianti menuturkan, penangkapan setelah Rudiana, ayah dari korban Eki, saat itu sebagai Kanit Satnarkoba, melakukan penyelidikan berdasar teori 500 meter ke kiri dan kanan dari TKP (Tempat kejadian Perkara) penemuan mayat Eki dan Vina.
“Saat itu, Pka Rudiana melakukan penyelidikan dengan teori memeriksa dalam radius 500 meter ke kiri dan kanan dari TKP penemuan mayat Eki dan Vina,” tutur Titin Prialianti.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.