SUARA CIREBON – PKB Kabupaten Cirebon akhirnya memilih Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada) atau Pibup Cirebon 2024 mendatang.
KIM sendiri terdiri dari Partai Golkar, Gerindra dan Demokrat. Deklarasi KIM-PKB dihadiri langsung ketua DPC dan DPD masing-masing partai yang dilaksanakan disalah satu tempat di Kota Cirebon, Senin, 18 Juni 2024.
Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Cirebon, Subhan menjelaskan, bergabungnya PKB ke koalisi KIM menandakan ada keinginan perubahan untuk memperbaiki kondisi Kabupaten Cirebon ke depannya.
Menurut dia, dengan jumlah kursi di parlemen yang sudah mencapai 54 persen, Subhan yakin koalisi KIM-PKB bisa memenangkan Pilkada Kabupaten Cirebon.
“Kalau masih ada parpol lain mau ikut bergabung, ya semakin baik dong. Kami terbuka untuk melakukan koalisi dengan siapapun. Tujuannya kan demi Kabupaten Cirebon yang lebih baik lagi,” ujarnya.
Seperti diprediksi banyak pihak, dengan masuknya PKB ke koalisi KIM maka yang tersisa hanyalah koalisi PKS-Nasdem ditambah dengan PDIP yang saat ini masih percaya diri (PD) mengusung satu paket calon.
Jika koalisi PKS-Nasdem benar- benar bergabung dengan KIM, maka PDIP sebagai petahana dikepung oleh 6 parpol, yaitu PKB, Golkar, Gerindra, Demokrat, PKS dan Nasdem.
Senada dengan Subhan, Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon, Abdul Jamil Latief menjelaskan, alasan PKB ikut gabung ke koalisi KIM selain memang KIM membuka ruang komunikasi, juga ada persamaan frekuensi melakukan perubahan dan perbaikan di Kabupaten Cirebon.
“Bergabungnya PKB ke koalisi KIM karena ada persamaan frekuensi untuk memperbaiki kondisi. Kami Kabupaten Cirebon. Tapi untuk calon, sampai saat ini belum kami bahas. Kami hanya ingin melakukan koalisi terlebih dahulu. Masalah calon, nanti akan dibahas lebih lanjut,” ucapnya.
Sementara itu, Anggota DPR-RI dari Fraksi Demokrat, Herman Khaeron usai menyaksikan penandatanganan koalisi KIM-PKB mengatakan, dengan bergabungnya PKB ke koalisi KIM maka kemenangan Pilkada Kabupaten Cirebon akan semakin mudah.
“Bergabungnya PKB ke koalisi KIM semakin memperkuat perolehan suara nantinya. Ini koalisi besar yang harus kita jaga sampai Pilkada,” ungkapnya.
Herman juga membocorkan, bahwa akan ada dua parpol lagi yang sepertinya akan ikut bergabung dengan koalisi KIM, mengikuti jejak PKB. Namun dirinya enggan menyebutkan, parpol apa yang akan bergabung tersebut, termasuk ketika di desak apakah itu koalisi PKS-Nasdem
“Tunggu saja nanti. Kalau mereka ikut bergabung dengan kami, ya selesai. Artinya, Pilkada Kabupaten Cirebon kali ini akan head to head,” jelasnya.
Sayangnya, Herman belum bisa memastikan siapa saja calon bupati dan wakil bupati yang akan diusung nantinya. Masalahnya adalah, masing-masing parpol koalisi masih menggodok siapa saja calon dari mereka yang diberikan rekomendasi.
“Biarkan saja masing-masing parpol koalisi berproses. Nanti kan kami akan melakukan pertemuan untuk menentukan siapa calon yang akan diusung. Yang penting semua parpol bisa menurunkan ego masing-masing. Kami hanya menyamakan tujuan untuk membangun Kabupaten Cirebon lebih baik lagi,” katanya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.