SUARA CIREBON – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Cirebon mencatat jumlah peristiwa kebakaran yang terjadi sepanjang Januari hingga 19 Juni 2024, sudah mencapai 60 kasus.
Kepala Disdamkarmat Kabupaten Cirebon, Ferry Afrudin, menyebutkan, dari 60 peristiwa kebakaran yang terjadi dalam enam bulan terakhir, didominasi kebakaran rumah yang mencapai 39 peristiwa.
“Peristiwa kebakaran didominasi oleh kebakaran rumah yang mencapai 39 kebakaran,” kata Ferry Afrudin, Kamis, 20 Juni 2024.
Sementara peristiwa lainnya adalah kebakaran bangunan toko dengan 8 peristiwa, kebakaran bangunan pabrik 11 peristiwa, kebakaran alang-alang atau sampah 4 peristiwa, dan kebakaran kendaraan bermotor 1 peristiwa.
Ia menjelaskan, peristiwa kebakaran paling banyak terjadi di bulan April 2024, yakni 19 peristiwa kebakaran. Banyaknya peristiwa kebakaran di bulan tersebut menyusul intensitas hujan yang sudah mulai rendah alias jarang turun hujan.
Sedangkan pada bulan-bulan lainnya, Ferry menyebut cenderung sama, yakni angka kebakaran berada di kisaran 10 sampai 12 peristiwa kebakaran saja.
Kendati demikian, jumlah peristiwa kebakaran yang terjadi di tahun 2024 ini menurun bila dibandingkan dengan tahun 2023 kemarin.
Dimana, pada tahun 2023 ada fenomena el nino yang menyebabkan musim kemarau cukup panjang yang menyebabkan banyak terjadi kebakaran.
Dalam data Disdamkarmat tercatat, kebakaran yang terjadi pada tahun 2022 sebanyak 203 peristiwa. Kemudian di tahun 2023, peristiwa kebakaran mencapai 530 peristiwa dan di tahun 2024, tepatnya hingga Juni hanya ada 60 peristiwa.
Ferry mengatakan, sebagain besar kasus kebakaran tersebut disebabkan karena korsleting listrik, membakar sampah yang ditinggalkan, oknum masyarakat yang buang rokok sembarangan, dan penyebab lainnya.
Karena itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak membuang putung rokok sembarangan. Bagi masyarakat yang membakar sampah, Ferry meminta agar jangan sampai ditinggal begitu saja.
Ia juga mengimbau agar masyarakat selalu menggunakan instalasi listrik dan tabung gas standar nasional Indonesia (SNI).
Hal terpenting lainnya, imbuh Ferry, adalah menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) untuk digunakan sebagai penanganan awal kebakaran.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.