SUARA CIREBON – Lahir bayi kembar siam di Kabupaten Cirebon. Bayi yang merupakan anak dari warga Desa Ciawigajah, Kecamatan Beber tersebut jatungnya menyatu.
Sempat dilarikan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Bayi kembar siam itu harus menjalani operasi sesar.
Hanya saja, karena baru berusia satu bulan dan kondisinya sangat lemah, RSHS Bandung memutukan operasi untuk bayi siam dilakukan pada usia delapan bulan.
Kondisi bayi sempat menurun. Salah satu diantaranya mengalami lemah jantung. Kini dalam pemantauan Dinas Sosial Kabupaten Cirebon.
Dinsos sendiri, telah mengambil langkah cepat untuk menangani kasus bayi kembar siam asal Ciawigajah, Beber.
Kepala Dinsos Kabupaten Cirebon, Dra Indra Fitriani MM memberikan perawatan optimal bagi bayi kembar tersebut dan dukungan penuh kepada keluarganya.
Fitriani menjelaskan, adanya bayi kembar siam itu terungkap setelah menerima laporan ada warga Ciawigajah, Beber melahirkan bayi kembar siam.
Bayi kembar siam itu lahir melalui operasi sesar yang dilakukandi Rumah Sakit Umum (RSU) Mandala Linggarjati, Kuningan, pada Selasa 4 Juni 2024.
Wwalnya bayi kembar siam ini lahir dalam kondisi sehat, namun memerlukan perawatan medis lanjutan.
Dari hasil diagnosis, satu bayi mengalami kebocoran jantung dan kedua bayi diketahui memiliki hati yang menyatu.
“Bayi kembar tersebut sempat dirujuk ke RSHS Bandung untuk mendapatkan perawatan intensif,” ungkap Fitri, Jumat 21 Juni 2024.
Tim medis RSHS Bandung telah melakukan serangkaian pemeriksaan dan perawatan intensif selama lebih dari satu bulan.
Akan tetapi, pihak rumah sakit menyarankan agar bayi dan orang tuanya pulang sementara waktu.
Operasi pemisahan sendiri rencananya dijadwalkan delapan bulan kemudian, setelah kondisi bayi lebih stabil.
Dinsos Kabupaten Cirebon bergerak cepat dan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk menangani kasus ini.
“Telah diajukan dan permohonan bantuan dari Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung juga sudah disampaikan,” ujarnya.
Selain itu, data Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP) orang tua, dan foto bayi kembar siam telah dilaporkan ke Biro Humas Kementerian Sosial (Kemensos) RI untuk ditindaklanjuti.
Tim dari Poltekesos atas nama Kemensos RI melakukan kunjungan ke keluarga bayi di Ciawigajah, Kecamatan Beber, pada Kamis pagi 20 Juni 2024.
“Kemensos memberikan ongkos pulang kepada orang tua bayi untuk kembali ke rumah sementara waktu,” tutur Fitriani.
Kemensos berkomitmen untuk memberikan berbagai bentuk bantuan selama masa penantian operasi.
Biaya sehari-hari untuk orang tua selama menunggu perawatan di RSHS Bandung akam ditanggung.
Selain itu ada penyediaan tempat tinggal sementara di Wyata Guna. Ada jugabantuan wirausaha untuk mendukung perekonomian orang tua bayi.
Monitoring kesehatan bayi secara berkala dilakukan oleh tenaga medis di RSU Mandala Linggarjati Kuningan dan RSHS Bandung untuk memastikan kesiapan operasi.
Ada pula penyediaan dukungan psikososial untuk orang tua sangat penting, guna membantu mereka menghadapi tantangan perawatan bayi kembar siam ini.
Ia mengemukakan, bantuan berkelanjutan dari berbagai pihak, diharapkan dapat meringankan beban keluarga, serta memastikan bayi dapat menjalani operasi dan pemulihan dengan baik.
“Kasus bayi kembar siam ini mendapat perhatian serius dari berbagai pihak. Langkah-langkah bantuan akan terus dilakukan untuk mendukung keluarga ini dalam menghadapi situasi yang sulit,” tutur Fitriani.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.