SUARA CIREBON – Partai Gerindra banyak diburu bakal calon kepala daerah jadi partai pilihan untuk mendaftar. Fenomena tersebut juga terjadi di DPC Gerindra Kabupaten Cirebon.
Bahkan, ada yang sampai rela keluar dari salah satu parpol besar, demi mendapatkan tiket rekomendasi cabup Cirebon untuk perhelatan pilkada serentak 2024 mendatang.
Tercatat, ada nama mantan Wabup Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih (Ayu). Ayu tercatat pernah menjabat wakil ketua DPC PDIP Kabupaten Cirebon.
Namun, demi mendapatkan rekomendasi menjadi Cabup Cirebon, beberapa waktu lalu, Ayu secara resmi mundur dari PDIP. Meskipun Ayu mendaftar juga ke Demokrat, namun langkah Ayu dinilai mencari aman di partai yang tergabung di KIM.
Sementara itu, Ketua DPC Gerindra Kabupaten Cirebon, H Subhan menilai banyaknya cabup yang daftar ke Gerindra sangat luar biasa.
Namun menurutnya, itu adalah hak masing-masing orang yang ingin menjadi cabup dari Gerindra. Termasuk, langkah Ayu, Luthfti serta Kadis Kebudayaan Kabupaten Cirebon, Abraham Muhamad mendaftar sebagai cabup melalui partainya.
“Kami menyambut baik kedatangan mereka untuk gabung ke Gerindra termasuk beberapa calon lainnya. Ini membuktikan, elektabilitas Gerindra memang naik,” kata Subhan, Jumat, 21 Juni 2024.
Kendati demikian, Subhan menegaskan, DPC Gerindra Kabupaten Cirebon tidak akan gegabah menentukan, siapa cabup Cirebon yang akan mendapatkan rekomendasi.
Dikatakan Subhan, adanya fit and proper test justru agar muncul cabup yang berkualitas dan mempunyai dedikasi memajukan Kabupaten Cirebon nantinya.
“Kami tidak gegabah dan tidak sembarangan memberikan rekomendasi, siapa Cabup yang diusung Gerindra. Kita ingin punya Cabup yang punya leadership mumpuni dalam segala bidang,” ungkapnya.
Sementara itu, ketika ditanya apakah memungkinkan tiba-tiba Gerindra memunculkan rekomendasi yang diusung langsung DPP, menurutnya semua bisa terjadi.
Kalau itu terjadi, lanjut Subhan, dipastikan calon yang diusung DPP mempunyai kapasitas yang dianggap mumpuni, sehingga mendapat rekomendasi dari DPP.
“Memang yang menentukan rekomendasi itu DPP. Kami harus patuh dan menjalankan perintah DPP. Selagi semuanya untuk memperbaiki kondisi Kabupaten Cirebon, pasti kami akan laksanakan,” ucapnya.
Subhan menyebutkan, saat ini mekanisme semua parpol koalisi yaitu Golkar-Gerindra-Demokrat dan PKB, sedang berjalan.
Prosesnya sedang menggodok siapa kader dari empat koalisi ini yang akan mendapatkan rekom. Hasilnya nanti akan dibahas pada rapat koalisi untuk menentukan, siapa pasangan calon bupati dan wakil bupati cirebon.
“Hanya Golkar yang fiks mengusung Teguh calon E-1. Sedangkan tiga parpol koalisi sedang menjalankan mekanisme memilih siapa yang akan mendapatkan rekom. Kalau tiba-tiba DPP Gerindra memberikan rekom di luar calon yang mendaftar di DPC, ya kami siap menerima. Istilahnya, anak harus nurut apa kata orang tua, selagi untuk kebaikan,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.