SUARA CIREBON – Ketua Umum (Ketum) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Cirebon, Inggil Abdul Kahfi menilai, pasangan Bupati Cirebon-Wakil Bupati Cirebon periode 2019-2024, H Imron dan Hj Wahyu Tjiptaningasih (Ayu) gagal membangun Kabupaten Cirebon, saat keduanya diberi kesempatan menjadi pemimpin.
Terkait hal itu, Inggil Abdul Kahfi menegaskan, secara pribadi menolak pencalonan kedua sosok tersebut, pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 ini.
Menurut Inggil, kedua politisi itu gagal membangun Kabupaten Cirebon, mengingat banyaknya masalah yang tidak terselesaikan saat pasangan itu menjabat Bupati dan Wakil Bupati Cirebon.
“Ini pernyataan pribadi saya. Saya menolak karena pasangan Imron-Ayu saat menjabat sebagai bupati dan wakil bupati gagal membangun Kabupaten Cirebon,” ujar Inggil kepada awak media, Kamis, 4 Juli 2024.
Inggil mengatakan, HMI sering menggelar demonstrasi mempertanyakan kinerja kedua pasangan itu. Menurutnya, Imron dan Ayu tak pernah berani menemui mahasiswa. Permasalahan yang mencuat saat itu terkait kondisi jalan di Kabupaten Cirebon yang rusak parah.
“Selain itu persoalan kemiskinan dan pengangguran yang tak kunjung teratasi juga masih menjadi PR buat keduanya. Masyarakat Kabupaten Cirebon tidak banyak menuntut, jika persoalan jalan bisa diselesaikan, mungkin ceritanya akan berbeda,” katanya.
Namun, lanjut Inggil, jalan di Kabupaten Cirebon banyak yang rusak parah.
“Jadi, apa yang bisa dibanggakan dari kepemimpinan Imron-Ayu?” tanya dia.
Lebih lanjut, Inggil meminta partai-partai politik yang mengusung Imron dan Ayu untuk lebih kritis dalam menilai kinerja mereka selama ini.
“Jika mereka masing-masing mendapat rekomendasi dan salah satunya terpilih menjadi bupati, masalah Kabupaten Cirebon tidak akan selesai. Itu sama saja dengan mengulang kepemimpinan masa lalu yang gagal,” ujarnya.
Inggil mengatakan, dalam waktu dekat, HMI Cirebon akan membuat pernyataan sikap tentang kriteria pemimpin yang cocok untuk Kabupaten Cirebon.
Ia menekankan pentingnya memiliki pemimpin yang cerdas dan berkompeten, agar Kabupaten Cirebon dapat mengejar ketertinggalan dari daerah lain di Jawa Barat.
“Potensi Kabupaten Cirebon sangat luar biasa. Jika kepemimpinan tidak memahami semua persoalan, kapan bisa mengambil keputusan terbaik? Buktinya, kondisi Kabupaten Cirebon tertinggal dibanding daerah lain di Jabar,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.