SUARA CIREBON – Kehadiran mantan Bupati Cirebon, H Imron, MAg dan mantan Wakil Bupati Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih di acara Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) ke-VII PMR-PMI tingkat Kabupaten Cirebon di Pondok Pesantren Abu Manshur, Kecamatan Plered, Selasa, 9 Juli 2024, menimbulkan beragam persepsi di masyarakat.
Kehadiran Imron dan Ayu, sapaan akrab Wahyu Tjiptaningsih dalam kegiatan tersebut, seolah mengarahkan persepsi publik soal calon bupati yang bakal didukung PMI Kabupaten Cirebon dari kedua sosok tersebut.
Hal itu, karena kedua orang tersebut merupakan kandidat kuat yang diprediksi bakal diusung oleh partai politik masing-masing untuk bertarung di Pilkada serentak 2024 ini.
Dalam kegiatan tersebut, keduanya tampak duduk berdampingan di tengah semakin memanasnya isu politik di Kabupaten Cirebon. Imron mengenakan baju batik warna ungu, sementara Ayu yang duduk di sebelahnya tampak mengenakan batik warna merah.
Ditemui usai kegiatan, Ketua PMI Kabupaten Cirebon, Hj Rd Sri Heviyana, membantah penilaian publik tersebut.
Menurut Heviyana, kedua sosok tersebut sengaja diundang sebagai “orang tua” untuk menghadiri kegiatan anaknya.
Dimana, lanjut Heviyana, saat keduanya masih menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Cirebon, keduanya sangat peduli terhadap semua kegiatan yang diselenggarakan PMI Kabupaten Cirebon.
Heviyana mencontohkan, salah satu bentuk kepedulian kedua tokoh tersebut ialah terselenggaranya kegiatan Jumbara PMR-PMI tingkat Kabupaten Cirebon.
Karena, kata dia, bagaimanapun sumber anggaran kegiatan yang terselenggara di tahun 2024 ini berasal dari APBD Kabupaten Cirebon tahun 2023.
“Kebetulan pada tahun 2023 beliau yang menjabat (Imron sebagai Bupati dan Wahyu Tjiptaningsih sebagai Wakil Bupati). Sehingga beliau diundang, alhamdulillah datang,” ujar Heviyana.
Karena itu, Heviyana memastikan bahwa anggota PMI Kabupaten Cirebon tetap netral dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Cirebon ini. Bahkan, PMI Kabupaten Cirebon juga tidak berpihak ke salah satu partai manapun.
“Kalau PMI tidak berpihak kepada salah satu partai atau pun salah satu peserta Pilkada Kabupaten Cirebon, PMI itu kita harus netral. Makanya kita tidak mengarahkan ke situ,” tegasnya.
Kendati demikian, Heviyana membeberkan kriteria dari sosok yang layak memimpin Kabupaten Cirebon. Ia menyebut pemimpin yang layak memimpin Kabupaten Cirebon adalah sosok yang peduli pada kemanusiaan hingga membantu kegiatan kemanusiaan.
“Kita berdoa mudah-mudahan kedepannya Kabupaten Cirebon memiliki Bupati seperti beliau-beliau kemarin, yang bisa membantu untuk kemanusiaan termasuk pada kegiatan donor,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.