SUARA CIREBON – Sekolah Dasar Negeri (SDN) Mulyasari, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, berhasil mendapat 10 murid pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025 ini. Itu artinya, terdapat kenaikan penerimaan siswa baru dibanding tahun ajaran 2023/2024 lalu, yang hanya mendapat satu orang murid saja.
Seperti diketahui, SD Negeri Mulyasari, Kecamatan Losari sempat menjadi perbincangan lantaran sekolah tersebut hanya memiliki 18 murid secara keseluruhan, dengan jumlah murid kelas 1 hanya ada dua murid saja (1 murid baru dan 1 murid tidak naik kelas).
Guru yang juga Wali Kelas 1 SDN Mulyasari, Nuchriyanah mengatakan, keberhasilan mendapat 10 murid baru tersebut, tak lepas dari upaya keras yang dilakukan para guru di sekolahnya. Menurut Nuchriyanah, para guru berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut
Menurut Nuchriyanah, minimnya jumlah siswa di SDN Mulyasari telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Ia menyebut, penurunan minat masyarakat mendaftarkan anak mereka ke SDN Mulyasari dipengaruhi sejumlah faktor, baik internal maupun eksternal.
“Faktor eksternal karena tumbuh kembangnya sekolah swasta di sekitar SDN Mulyasari, yakni adanya beberapa Madrasah Ibtidaiyah (MI) swasta di mana mereka memberikan pelayanan pendidikan bukan saja pendidikan umum tetapi juga pendidikan agama. Hal itu menjadi daya tarik tersendiri bagi orang tua murid untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut,” kata Nuchriyanah, Senin, 15 Juli 2024.
Selain faktor eksternal, Nuchriyanah menyebut, terdapat faktor internal di antaranya jumlah guru yang minim dan fasilitas infrastruktur sekolah yang memprihatinkan di beberapa sisi.
Kondisi tersebut, menurut dia, lambat laun membuat minat murid yang mendaftarkan diri di SDN Mulyasari mulai berkurang, hingga pada puncaknya tahun ajaran 2023/2024 lalu di mana hanya ada satu siswa saja yang mendaftar.
“Kondisi tersebut membuat seluruh guru dan kepala sekolah harus berjibaku, bagaimana caranya mencari murid baru agar berminat mendaftarkan diri di SDN Mulyasari,” ujarnya.
Kerja keras para guru pun mendapat dukungan penuh dari K3S, Camat Losari, korwil pendidikan, dinas pendidikan, kuwu Desa Mulyasari dan berbagai pihak termasuk sekolah sekitar, sehingga memicu semangat para guru bagaimana untuk mendapatkan siswa yang lebih banyak.
“Alhamdulillah kerja keras kami dari para guru akhirnya membuahkan hasil. Siswa baru untuk tahun ajaran 2024/2025 untuk kelas 1 ada 10 orang, kemudian ada siswa pindahan kelas 2 sebanyak 1 orang dan kelas 4 ada 2 orang, sehingga semuanya ada 13 siswa baru di tahun ajaran sekarang ini,” terangnya.
Menurut Nuchriyanah, usai viral di media sosial pada tahun ajaran 2023/2024 lalu, kini telah dilakukan sejumlah pembenahan di sekolah tersebut. Ia menjelaskan, jumlah guru yang sebelumnya hanya ada 4 guru dan satu kepala sekolah Plt, saat ini semuanya ada 7 termasuk kepala sekolah.
Upaya lain, lanjut Nuchriyanah, adanya program tambahan pendidikan agama untuk para siswa, di antaranya siswa harus mampu menghafal surat-surat pendek Alquran.
“Sehingga pada kelulusan kelas 6 minimal hafal Juz Amma atau juz ke-30 dari Alquran,” tuturnya.
Selain itu pihak sekolah juga memperkenalkan pengoperasian komputer yang diajarkan sejak mereka kelas 1 dan pembelajaran lain yang menjadi pembeda dengan sekolah lain.
“Selain meningkatkan kualitas pendidikan, kami juga berharap kepada dinas terkait untuk dapat membantu SDN Mulyasari dengan memperbaiki infrastruktur sekolah. Saat ini sekolah membutuhkan pagar tembok untuk menghilangkan kesan sebagai tempat pembuangan sampah dari masyarakat dan pintu gerbang sekolah,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.