SUARA CIREBON – Heboh dan gaduhnya kasus Vina Cirebon serta bebasnya Pegi Setiawan ternyata dicueki oleh para elit politik di Kota dan Kabupaten Cirebon.
Para elit politik baik di Kota maupun Kabupaten Cirebon, terlihat berpaling muka dan acuh tak acuh terhadap kasus Vina dan Pegi Setiawan yang memperoleh sorotan tajam seluruh rakyat Indonesia.
Figur-figur yang menjadi calon walikota, wakil walikota maupun calon bupati dan wakil bupati, terlihat lebih menutup mata, muka dan telinga terhadap kasus Vina dan Pegi Setiawan.
Terlihat cawalkot dan cabup, memilih seolah-olah tidak memperhatikan dan membiarkan kasus Vina dan Pegi Setiawan lebih diramaikan oleh orang-orang di luar Cirebon.
“Sepertinya para elit seperti calon walikota dan bupati Cirebon serba salah terhadap kasus Vina dan Pegi Setiawan,” tutur Suhu Jeremy Huang Wijaya, pengamat sosial politik Kota Cirebon.
Para elit di Kota maupun Kabupaten Cirebon tidak cukup memiliki kepercayaan diri, termasuk keberanian, untuk masuk dalam pusaran kontroversi kasus Vina dan Pegi Setiawan.
“Bisa jadi, mereka tidak percaya diri kalau mau ke kancah kontroversi kasus Vina dan Pegi Setiawan. Faktor lain ialah keberanian,” tutur Suhu Jeremy.
Di mata para elit, kasus Vina dan Pegi Setiawan tidak menguntungkan secara politis. Sebab mereka merasa tidak enak hati dengan pihak kepolisian, teruama Polres Ciko (Cirebon Kota).
“Di sisi lain, kalau mereka tiba-tiba masuk, bisa jadi sasaran pembulian. Mereka serba salah. Karena itu memilih tutup muka, tutup telinga dan tutup mata,” tutur Suhu Jeremy, Senin 14 Juli 2024.
Kalau para elit tiba-tiba masuk, dikira nanti hanya ingin numpang tenar dan dinilai sedang melakukan pencitraan untuk kepentingan pragmatis.
“Memang serba salah. Kalau mereka diam, dianggap tidak peduli. Tidak punya keberpihakan,” tutur Suhu Jeremy.
Khusus untuk Kang Dedi Mulyadi atau KDM, merupakan kekecualian. Mantan Bupati Purwakarta yang juga calon kuat Gubernur Jawa Barat, telah masuk sejak awal kasus Vina mulai mencuat.
“Kalau Kang Dedi Mulyadi tidak punya perasaan serba tidak enak. Beliau sudah masuk sejak awal sehingga publik justru mengapresiasinya,” tutur Suhu Jeremy.
Jika KDM masuk di akhir-akhir ini dalam pusaran kasus Vina dan Pegi Setiawan, jelas akan dituding sebagai pencitraan dan gimik politik.
“Namun KDM masuk sejak awal. Da terlihat konsisten. Bahkan ia rela banyak berkorban demi memperjuangkan apa yang diyakininya benar dalam kasus Vina dan Pegi Setiawan,” tutur Suhu Jeremy.
Apa yang dilakukan KDM justru memperoleh apresiasi. Banyak masyarakat, tak hanya di Jawa Barat, yang salut dengan apa yang dilakukan.
“Kang Dedi Mulyadi ini sejak awal. Lalu konsisten. Dia terlihat memiliki komitmen yang tulus berjuang mencari kebenaran dan keadilan dalam kasus Vina Cirebon,” tutur Suhu Jeremy.
Publik, tutur Suhu Jeremy, justru sangat terbantu dengan konssitensi Kang Dedi Mulyadi yang mengawal kasus Vina Cirebon dari awal, dan terus memperjuangkan kebenaran dan keadilan.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.