SUARA CIREBON – Dede Riswanto (30 tahun), sosok yang namanya tercatat sebagai saksi memberatkan para terpidana kasus Vina Cirebon, muncul dan kesaksian terbarunya sangat mengejutkan.
Dede ungkap latar belakang kenapa menjadi saksi. Dia menuturkan, saat dirinya diperiksa di Polres Ciko (Cirebon Kota) pada 2016 lalu, semua atas arahan Aep dan Rudiana, Kepala Unit Narkoba Polres Ciko.
“Sebelum masuk ruangan penyidik (di Reskrim Polres Ciko), saya diarahkan Aep dan Pak Rudiana disuruh mengaku melihat anak nongkrong, melempar dan melakukan pengajaran,” tutur Dede.
Dede memberi pengakuan kepada Kang Dedi Mulyadi atau KDM. Kemunculan Dede menjadi kejutan karena posisinya sangat penting untuk membongkar misteri kasus Vina Cirebon.
Dede pun mengungkapkan kebenarannya. Menurutnya, sesungguhnya dia tidak tahu-menahu soal insiden pelemparan di depan SMP Negeri 11 Kota Cirebon di Jalan Saladara, tak jauh dari tempatnya kerja di cuci steam mobil.
“Sebenarnya saya tidak tahu-menahu Pak,” tutur Dede kepada KDM.
Dede membenarkan bahwa dia bekerja sebagai buruh cuci steam mobil bersama Aep, Aceng dan Hadi. Namun setelah bekerja, dia pulang ke rumahnya di Desa Tangkil, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon.
Pada saat kejadian Sabtu malam 27 Agustus 2016, Dede mengaku bersama Aep di Jalan Saladara di tempatnya kerja sebagai buruh cuci steam mobil dan sempat beli rokok di warung Madura
“Saya memang sempat beli rokok tapi malam itu di jalan sepi. Tidak ada anak-anak nongkrong di depan SMP 11. Tak lama setelah kembali ke tempat kerjaan, saya pulang. Jadi tidak tahu-menahu soal pelemparan,” tutur Dede yang juga mengaku selama bekerja di cuci steam mobil bersama Aep, tidak pernah menginap, sebab langsung pulang setelah cuci steam mobil tutup sore hari.
Dede juga mengungkapkan kalau dia kerja di cuci steam mobil bersama Aep, Aceng dan hadi hanya sekitar tiga minggu. Ia milih keluar karena gajinya dinilai kecil.
“Saya kerja sekitar tiga minggu, Tidak sampai satu bulan terus keluar. Saya keluar baik-baik, tidak ada masalah dengan Aep yang saat itu sudah jadi karyawan di cucian mobil,” tutur Dede.
Dede mengaku keluar sekitar seminggu setelah sempat diajak Aep ke Polres Ciko menemui Rudiana dan diminta menjadi saksi kasus Vina Cirebon.
“Saya keluar setelah sempat diminta jadi saksi sama Aep dan Rudiana. Kerja di cucian motor di dekat Samadikun (daerah rumah Vina). Tapi cuma sebentar,” tutur Dede.
Dari cuci motor di daerah Samadikun, Dede lalu merantau ke Makassar, Sulawesi Selatan ikut saudara. Namun itu juga hanya bertahan dua bulan.
“Di Makasar hanya dua bulan. Terus pulang kampung. Setelah itu ke Tangerang ikut Teteh (kakaknya),” tutur Dede.
Di Tangerang, Dede sempat jadi sekuriti sebuah perumahan. Lalu ganti-ganti kerjaan hingga terakhir menjadi kuli bangunan
“Sekarang lagi kerja ikut borongan sama orang Pati (Jawa Tengah) di Tangerang,” tutur Dede kepada KDM.
Mengenai kasus Vina Cirebon, mundur ke 8 tahun lalu, Dede mengaku mendengar ada kecelakiaan itu dua hari setelah kejadian pada Sabtu malam 27 Agustus 2016.
“Tahunya setelah dua hari. Dengar-dengar aja Pak. Saat itu kabarnya kecelakaan,” tutur Dede kepada KDM.
Sampai kemudian pada malam hari, sekitar 2 sampai 3 hari setelah penangkapan anak-anak di depan SMP Negeri 11 Kota Cirebon di Jalan Saladara oleh Rudiana dan timnya dari Satnarkoba Polres Ciko, dirinya ditelefon Aep yang minta diantar ke Polres Ciko.
“Saya ditelefon Aep minta diantar ke Polres. Saya tanya ada apa, Aep hanya menjawab entar aja,” tutur Dede.
Setelah sampai di Polres Ciko, Dede mengaku dipertemukan dengan Rudiana. Sampai akhirnya disuruh masuk ruangan penyidik dan diminta menjadi saksi.
“Saya bingung saat itu. Saya tidak tahu apa-apa, tiba-tiba disuruh menjadi saksi. Saya hanya diminta mengikuti arahan Aep dan Rudiana. Saya sebenarnya ingin nolak, tapi takut,” tutur Dede.
Dalam kesaksian tersebut, Dede akhirnya diminta mengaku mengetahui ada insiden pelemparan di depan SMP oleh sekelompok orang yang diikuti oleh pengejaran terhadap sepeda motor Eky dan Vina.
Kepada KDM, Dede juga mengungkapkan kalau dirinya tidak kenal dengan polisi manapun. Ketemu Rudiana juga sekali-kalinya saat dipertemukan Aep di polres Ciko sebelum diminta jadi saksi.
“Yang kenal polisi Aep, bukan saya. Saya tahu Pak Rudiana ya di Polres pada malam itu. Polisi memang ada yang sering cuci mobil dengan Aep. Kalau Pak Rudiana seingat saya dia tidak pernah mencuci mobil disitu,” tutur Dede.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.