SUARA CIREBON – Pengakuan Widia Sari dan Mega Lestari, dua sahabat almarhumah Vina Dewi Arista, benar-benar meruntuhkan alur cerita kasus Vina Cirebon.
Widia dan Mega, dengan telak mementahkan kesaksian penting dalam konstruksi kasus Vina yang selama ini dijadikan alat untuk menjerat para terpidana dengan hukuman seumur hidup.
Seperti diketahui, Polres Ciko (Cirebon Kota) dan Polda Jabar, menjadikan kesaksian Aep dan Dede sebagai dasar untuk mengkonsruksi pembunuhan dan pemerkosaan sebagai penyebab kematian Vina dan Eki.
Dalam kesaksiannya secara tertulis yang dibacakan di persidangan tahun 2016, Aep mengungkapkan pada pukul 21.30 WIB (Sabtu, 27 Agustus 2016) menyaksikan aksi pelemparan batu terhadap motor yang ditumpangi Eki dan Vina.
Insiden pelemparan di depan SMP Negeri 11 Jalan Saladara, Kampung Situgangga, Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.
Dilakukan oleh sekawanan orang yang ditindaklanjuti dengan pengejaran ke arah fly over Kepompongan, Talun, Kabupaten Cirebon.
Berkut kesaksian tertulis Aep di persidangan kasus Vina Cirebon tahun 2016 untuk putusan perkara Nomor 4/Pid.B/2017/PN.Cbn atas nama terdakwa Hadi Saputra, Eka Sandy, Jaya, Supriyanto dan Sudirman.
Saksi 24. AEP yang telah disumpah di Penyidik, dibacakan di persidangan pada pokoknya sebagai berikut:
– Bahwa Saksi tidak mengetahui terjadinya dugaan tindak pidana pembunuhan dan atau pemerkosaan akan tetapi pada hari Sabtu tanggal 27 Agustus 2016 sekira jam 21.30 WIB pada saat Saksi nongkrong bersama Sdr. DEDE di warung kopi dan toko fotokopi di Jalan Perjuangan Majasem Kesambi Kota Cirebon melihat 1 (satu) unit kendaraan R2 merk Yamaha XEON warna biru telor asin yang dikendarai 1 (satu) orang laki laki dengan menggunakan helm warna putih dan memakai jaket biru tua, biru muda putih bertuliskan XTC yang berboncengan dengan 1 (satu) orang perempuan yang menggenakan baju warna gelap dan rok pendek yang dilempari batu oleh sekelompok orang sedang nongkrong didepan SMPN 11 samping Showroom Mobil di Jalan Perjuangan Majasem Kesambi Kota Cirebon. Akan tetapi kedua orang yang dilempari tersebut tetap memacu kendaraannya. Selanjutnya melihat 4 (empat) orang lakilaki dengan dengan mengendarai 4 (empat) unit kendraan R2 mengejar (satu) unit kendaraan R2 merk Yamaha XEON warna biru telor asin 2 (dua) kendaraan R2 yang mengejar memepet korban dari arah kanan dan kiri sedangkan 2 (dua) kendaraan R2 lainnya berada membuntuti korban membuntuti dari belakang salah satu orang yang memepet korban dari arah sebelah kiri membawa balok bambu memukulkan kearah pengendara 1 (satu) unit kendaraan R2 merk Yamaha XEON warna biru telor asin akan tetapi pengendara yang dikejar tetap memacu kendaraanya ke arah sumber dan masih dikejar oleh 4 (empat) orang tersebut, tidak berapa lama Saksi bersama Sdr. DEDE pulang kerumah;
Lalu bagaimana dengan pengakuan dua sahabat Vina, Widia dan Mega yang disampaikan melalui Bang Ex Napi Diskursus Net.
Widia dan Mega, mengaku pukul 22.00 WIB lebih belasan menit, tapi belum sampai pukul 22.30 WIB, Vina masih menelefon dirinya.
“Vina nelefon saya jam sepuluh lebih, belasan menit. Dia ngajak saya main. Saat itu, Vina sedang berbahagia karena bersama Eki. Saya diajak main nggak mau karena nunggu adik di rumah,” tutur Widia.
Diceritakan kalau Vina tertawa-tawa. Vina menelefon di pinggir jalan. Ada suara mobil dan motor melintas. Terdengar suara teman-teman Eki di belakangnya.
Setelah itu, Vina masih sempat tiga kali nelefon (missed call). Tapi oleh Widia tidak diangkat karena dia mengira Vina masih terus memaksa mengajaknya main bersama Eki dan teman-temannya.
Jika kesaksian Aep dan Widia disandingkan, maka akan saling berlawanan. Kesaksian Aep, melihat motor Eki dan Vina dilempar di depan SMP Negeri 11 Kota Cirebon dan dikejar pukul 21.30 WIB.
Tapi kenyataannya, seperti dituturkan Widia, di atas jam 22.00 WIB, Vina masih menelefon dan tertawa-tawa karena bahagia karena diceritakan rujuk kembali dengan Eki setelah sempat putus.
Muncul pertanyaan, jika kesaksian Aep benar, maka siapa pesepeda motor yang dilempar dan dikejar-kejar oleh sekawanan orang yang kemudian dihukum pidana seumur hidup?
Mungkinkan pesepeda motor yang dilempar itu orang yang berbeda ? Sebab jika itu adalah Eki dan Vina, ternyata di atas jam 22.00 WIB, Vina masih menelefon sahabatnya, Widia.
Pengakuan Widia sendiri cukup berkesuaian dengan kesaksian Suroto, aparat Desa Kecomberan, Talun, Cirebon yang mengaku sebagai orang pertama menolong Eki dan Vina di fly over.
Suroto mengaku menolong Eki dan Vina yang tubuhnya terkapar dengan luka parah di fly over pada pukul 22.30 WIB.
Begini kesaksian Suroto di depan hakim persidangan tahun 2016 :
Kesaksian Saksi 5: Suroto bin alm. Wirorejo.
Saksi Suroto bin alm. Wirorejo, di bawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut:
1. Bahwa sepengetahuan saksi saat ini ada di persidangan karena ada perkara pembunuhan yang terjadi pada hari Sabtu tanggal 27 Agustus 2016 sekitar jam 22.30 WIB di Jl. Pangeran Cakrabuan di atas Fly Over Desa, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.
Jika disandingkan dengan kesaksian Widia dan Mega, soal kronologi waktu masih masuk akal.
Widia mengaku terakhir ditelefon Vina pukul 22.00 WIB lebih belasan menit. Kemudian Vina juga masih missed call sebanyak tiga kali setelah telefon diantara puku 22.15 sampai 22.30 WIB.
Jika dihubungkan kesaksian Suroto relatif masuk logika. Hanya pertanyaannya, jika benar Suroto menolong tubuh Eki dan Vina pukul 22.30 WIB, lalu kapan terjadi aksi penyiksaan, pembunuhan dan pemerkosaan sebagaimana putusan hakim ?
Dalam putusan hakim, terlihat jelas alur cerita bahwa Eki dan Vina dipukul di fly over, lalu dibawa ke belakang showroom dekat SMP Negeri 11 Kota Cirebo.
Di belakang showroom terjadi penyiksaan, pembunuhan dan pemerkosaan secara bergilir sebagaimana alur cerita dalam putusan hakim yang tentu membutuhkan waktu setidaknya antara 1,5 sampai 2 jam.
Jika dihutung waktu mundur dari penemuan tubuh Vina dan Eki oleh Suroto pukul 22.30 WIB, maka alur cerita dilihat dari tempus delicty (kronologi waktu) sangat kacau dan memusingkan.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.