SUARA CIREBON – Sidang Peninjauan Kembali atau PK terpidana kasus Vina Cirebon atas nama Saka Tatal telah berakhir.
Ketua Majelis Hakim, Rizqa Yunia mengetokan palu tanda sidang PK ditutup pada Kamis 1 Agustus 2024, usai mendengarkan keterangan ahli, Prof Dr Mudzakkir, SH, MH, Guru Besar Hukum Pidana Universitas Islam Indonesia atau UII Yogyakarta.
Sidang pada Kamis 1 Agustus 2024, menutup serangkaian sidang PK Saka Tatal yang memperoleh perhatian luas dari masyarakat di seluruh Indonesia terkait kasus Vina Cirebon.
Sidang PK Saka Tatal digelar dalam lima persidangan, dimulai 24 Juli 2024. Setelah pembacaan memori PK oleh tim pengacara Saka Tatal, dilanjutkan dengan kontra memori PK yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Kemudian dilanjutkan dengan mendengarkan saksi fakta dan keterangan ahli selama tiga kali persidangan yang berlangsung dari siang sampai malam hari.
Kesaksian Widia Sari dan Mega Lestari, dua sahabat Vina Dewi Arista yang tetap berhubungan sampai menit-menit menjelang kematiannya menjadi fakta terbaru dan mengejutkan. Berikut diantaranya :
1. Vina meminjam baju, celana hotpan sampai sandal dari Widia. Baju itu bahkan yang dikenakannya sampai saat meninggal dunia di fly over Kepomponan, Talun, Cirebon pada Sabtu malam, 27 Agustus 2016.
“Baju yang dipakai saat kecelakaan itu pinjam dari saya. Setelah mandi di rumah saya menjelang Mahgrib, Vina pergi bersama Eki. Ia meminjam baju, celana hotpan kain dan sandal,” tutur Widia.
2. Vina ternyata sedang haid, datang bulan atau menstruasi. Mega mengaku Sabtu malam membersihkan celana dalam yang ada pembalut bercampur darah di pojok kamar mandi rumah Widia.
“Saya datang ke rumah Widia jam sepuluh malam. Lalu ke kamar mandi untuk buang air. Saya melihat ada celana dalam dan pembalut bercampur darah. Karena saya orangnya risihan, saya bersihkan. Saya juga tanya ke Widia, ternyata itu punya Vina,” tutur Mega.
Vina yang sedang haid ini dibenarkan Widia. Sebab siang harinya, Sabtu 27 Agustus 2016, Vina sempat pinjam yang Rp.50 ribu ke Widia untuk mmebeli dua bungkus indomie dan pembalut.
“Siangnya pinjam uang ke saya untuk beli indomie dan pembalut,” tutur Widia.
3. Di atas jam 10 malam (22.00 WIB), Vina masih hidup. Sebab Vina sempat menelefon Widia untuk mengajak main bareng. Namun Widia menolak.
“Vina menelefon di atas jam sepuluh lebih sekitar lima menit. Ngajak saya main bareng Eki dan teman-temannya. Tapi saya nggak mau karena menunggu adik di rumah,” tutur Widia.
Setelah itu, Vina masih sempat tiga kali menelefon Widia, tapi tidak diangkat. Widia mengaku ada tiga kali missed call dari Vina sebelum akhirnya menerima kabar Vina meninggal karena kecelakaan.
4. Di akhir-akhir hidupnya, Vina sedang bergembira ria karena pada Sabtu 27 Agustus 2016, rujuk kembali setelah sempat putus dengan pacarnya, Eki.
“Vina itu sempat putus. Tapi pada hari itu (Sabtu 27 Agustus 2016) rujuk kembali. Terakhir menelefon saat ngajak saya main, Vina sedang dalam keadaan bahagia karena rujuk dengan Eki,” tutur Widia.
5. Vina berada di rumah Widia sejak siang hari. Kedatangannya ke rumah Widia juga dijemput oleh Widia sendiri dan Mega dengan naik sepeda motor “cenglu” (bonceng telu) atau bertiga.
Vina bahkan sudah berjanji kalau dia akan tidur di rumah Widia pada Sabtu malam 27 Agustus 2016.
Sepanjang pertemuan terakhir itu, Vina tidak pernah mengungkapkan apapun kecuali pikirannya hanya tertuju pada kekasihnya, Eki yang sebenarnya sampai Sabtu siang dalam status putus.
6. Vina kembali bertemu dan kemudian rujuk dengan Eki pada Sabtu sore sekitar pukul lima.
Eki menghadang Vina yang sedang membonceng Mega di Jln By Pass Brigjen Dharsono di dekat perempatan Jln Pemuda (kini daerah tempat Mie Gacoan).
“Eki tiba-tiba menghalangi jalan saya. Lalu saya minggur dan berhenti. Vina turun dari motor dan bicara dengan Eki. Sore itu, Vina mbonceng Eki. Saya naik motor sendirian ke rumah Widia,” tutur Mega.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.