SUARA CIREBON – Didatangi Aep secara rahasia di rumah Kang Dedi Mulyadi atau KDM di Lembur Pakuan, Subang, Rudi Pelor mengaku kesal.
Rudi Pelor mengaku tidak bisa leluasa bicara dengan anaknya sendiri, Aep. Ia mengungkapkan, saat bertemu Aep, anaknya itu dikawal empat orang.
“Aep dikawal empat orang. Misterius. Saya tidak kenal siapa mereka. Bukan keluarga atau saudara saya. Ngakunya pengacaranya,” tutur Rudi Pelor, Sabtu 3 Agustus 2024.
Rudi Pelor mengungkapkan, Aep sebelumnya menghubungi dirinya untu bisa bertemu. Ia mengatakan kalau mau bertemu di rumah Kang Dedi Mulyadi di Lembur Pakuan.
“Aep minta ketemu. Saya saat ini sedang kerja di rumah Kang Dedi Mulyadi. Ketemunya disini aja,” tutur Rudi Pelor.
Saat Aep datang, ia dikawal empat orang. Tiga perempuan dan satu laki-laki. Mengaku sebagai pengacara anaknya dalam kasus Vina Cirebon.
Pemilik rumah, Kang Dedi Mulyadi, kebetulan sedang tidak ada di rumahnya di Lembur Pakuan. Sepertinya, Aep sengaja datang pada saat KDM tidak ada di rumahnya.
Dalam pertemuan itu, Rudi Pelor mengaku kalua anaknya, Aep, sempat menangis. Hanya saja, ia mengaku tidak bisa leluasa bicara dengan anaknya.
“Aep menangis. Saya lihat ia ingin curhat. Namun saya tidak bisa apa-apa,” tutur Rudi Pelor.
Pada saat itu, Rudi Pelor mengaku kesal. Sebab ia tidak bisa leluasa ngobrol dan bicara dari hati ke hati dengan anaknya.
“Bagimana saya mau ngobrol leluasa dengan Aep. Empat orang itu, dua di duduk sebelah Aep, satunya di sebelah saya,” tutur Rudi Pelor.
Rudi Pelor mengaku sedih dengan keadaan yang tengah dihadapi anaknya, Aep. Ia hanya meminta Aep bisa jaga diri dan keselamatannya.
“Saya hanya bisa berdoa semoga anak saya bisa jaga diri. Saya sebenarnya minta Aep Kembali kumpul dengan saya dan keluarga. Menghadapi kasus ini Bersama,” tutur Rudi Pelor.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.