SUARA CIREBON – Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia menjelaskan alasan mundurnya Airlangga Hartarto dari posisi sebagai Ketua Umum.
Ahmad Doli Kurnia menuturkan, Golkar akan melakukan konsolodasi internal. Mundurnya Airlangga Hartarto untuk menjaga soliditas di tubuh partai.
Selain itu, Airlangga Hartarto mundur untuk menjaga stabi;itas politik internal Golkar menjelang pemerintahan transisi dari Jokowi – KH Maruf Amin ke Prabowo – Gibran.
“Golkar butuh konsolidasi internal agar pemerintahan transisi berjalan lancer,” tutur Ahmad Doli Kurnia.
Golkar, tutur Ahmad Doli Kurnia, ingin menciptakan situasi yang kondusif menjelang pemerintahan transisi dari Jokowi ke Prabowo.
Melihat keperluan strategis itu, Airlangga Hartarto memilih mundur sebagai Ketua Umum, dan akan lebih berkonsentrasi mengawal pemerintahan Jokowi sampai berakhir.
“Pak Airlangga Hartarto lebih dibutuhkan Golkar untuk mengawal pemerintahan Pak Jokowi sampai berakhir. Harus lebih berkonsentrasi ke bidang kementriannya menjaga stabilitas ekonomi,” tutur Ahmad Dolo Kurnia.
Seperti diketahui, sangat mengejutkan dan mendadak, Airlangga Hartarto mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada Sabtu malam (10 Agustus 2024) dan resmi diumumkan pada Minggu pagi 11 Agustus 2024.
Airlangga Hartarto mengungkapkan keikhlasan dan kerelaaan mundur dari Ketua Umum Golkar untuk menjaga soliditas dan stabilitas internal partai menjelang masa transisi pemeirntahan.
“Saya Airlangga Hartarto, setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan dating terjadi dalam Waktu dekat, maka dengan mengucapkan Bismillahhirrohmanirrohim, serta atas petunjuk Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar,” tutur Airlangga Hartarto.
Pengumuman mundurnya Airlangga Hartarto dari Partai Golkar disampaikan melalui video pada Minggu pagi, 11 Agustus 2024.
Menimbulkan banyak spekulasi politik di internal Partai Golkar. Hingga kini, sejumlah pengamat menuturkan, mundurnya Airlangga Hartarto tidak mungkin tiba-tiba tanpa ada tekanan.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.