SUARA CIREBON – Kembali berulang, petani di Kabupaten Indramayu tewas setelah tersengat jebakan tikus elektrik yang dipasang sendiri di sawahnya.
Jika sebelumnya terjadi di Desa Gabuswetan, kali ini terjadi di Kedokangabus, sama-sama Kecamatan Gabuswetan.
Korban kali ini berinisial AMG (76 tahun). Ia diketemukan telah meninggal dunia di areal sawahnya.
Informasi yang diperoleh, Rabu 14 Agustus 2024, mayat korban sempat tersembunyi di balik rerimbunan tanaman padi yang sudah berusia sekitar dua bulan.
Hasil penyelidikan, diduga kuat penyebab kematian AMG karena terkena setrum jebakan tikur elektrik yang dipasangnya sendiri di sawahnya.
Mayat AMG pertama diketemukan oleh petani lainnya, bernama Ade (44 tahun). Ia melihat ada sepeda motor yang sedang terparkir, milik AMG.
Ade, lalu mencari-cari AMG yang sudah kenal baik karena areal sawahnya bertetangga.
“Dipanggil-panggil tidak nyahut. Padahal kalau ada motor, berarti ada AMG di sawah,” tutur Ade.
Curiga, Ade memanggil tiga petani lainnya yang juga saling bertetangga. Dari situ, tak lama kemudian diketemukan tubuh AMG tergeletak di rerimbunan padi sudah meninggal dunia.
Saat ditemukan, posisi mayat terlentang. Tangan kanannya memegang kawat beraliran listrik yang diduga untuk menghalau hama tikus.
“Kami tidak berani ngangkat takut kesetrum. Akhirnya lapor polisi,” tutur Ade.
Kematian petani oleh jebakan tikus elektrik ini juga terjadi sebelumnya di tempat berbeda. Korbannya petani berinisial T (30 tahun), masih tetangga desa.
Kepala Dinas Pertanian Indramayu, Sugeng Heryanto mengaku sudah berkali-kali melarang penggunaan jebakan tikus elektrik karena sangat berbahaya.
“Sudah kami beri peringatan berkali-kali. Bahkan sudah dipasang di berbagai tempat larangannya,” tutur Sugeng.
Sugeng kembali meminta petani segera menyudahi penggunaan jebakan tikus elektrik. Ia akan berkoordinasi dengan aparat setempat untuk melakukan razia supaya tidak timbul korban jiwa lagi.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.