SUARA CIREBON – Ada hal unik di Lembur Pakuan, Kabuparen Subang di daerah kampung halaman Kang Dedi Mulyadi (KDM) pada Sabtu 17 Agustus 2024.
Di sebuah halaman di areal rumah KDM, ada upacara mengenang detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke 79 yang unik dan menarik.
Unik karena peserta upacara, merupakan orang-orang yang ada kaitan dengan kasus Vina Cirebon, termasuk sejumlah pekerja di lingkungan Lembur Pakuan, rumah pribadi KDM.
Dede Riswanto yang dalam kasus Vina kini berposisi sebagai teradu, ditunjuk KDM menjadi komandan upacara.
Hal uniknya, pesertanya justru para pengadu. Keluarga dari enam terpidana kasus Vina Cirebon yang mengadukan Dede, bersama Aep, dengan tuduhan membuat kesaksian palsu di persidangan tahun 2016.
Orang tua keluarga terpidana kasus Vina ikut sebagai peserta upacara HUT Kemerdekaan RI ke 79.
Terlihat ada Aldi, adik dari terpidana Eka Sandi yang ikut bersama rombongan lain dalam upacara khusus mengenang detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI pada Sabtu 17 Agustus 2024.
Sama seperti upacara HUT Kemerdekaan RI, upacara menaikan bendera mengenang proklamasi juga dimulai menjelang pukul 10.00 WIB, Sabtu 17 Agustus 2024.
Ada pula Ismail, saksi baru yang mengaku melihat detik-detik kecelakaan Eky dan Vina di fly over Kepompongan, Talun, Cirebon pada Sabtu malam 27 Agustus 2016.
Bahkan Rudi Pelor, ayah dari teradu Aep Rudiansyah, juga ikut sebagai peserta upacar HUT Kemerdekaan RI ke 79 yang semuanya diatur oleh Kang Dedi Mulyadi.
Aminah, kakak dari terpidana Supriyanto, bertugas membacakan doa. Doanya, selain terkait kemerdekaan RI, juga terkait dengan kemerdekaan tujuh terpidana kasus Vina Cirebon yang dihukum seumur hidup.
“Upacara ini terkesan main-main. Tapi kami serius. Di momentum hari kemerdekaan, kami mendoakan juga kemerdekaan untuk para terpidana kasus Vina Cirebon yang dihukum seumur hidup,” tutur KDM.
Lewat upacara mengenang Proklamasi Kemerdekaan RI, Kang dedi Mulyadi ingin menunjukan bahwa di tingkat keluarga para pihak terkait kasus Vina sebenarnya sudah rekonsiliasi.
Mereka sudah saling memaafkan. Dede yang dalam kasus kesaksian palsu sebagai teradu, sudah meminta maaf kepada keluarga terpidana kasus Vina selaku pengadu.
“Dede itu teradu posisinya dalam kasus kesaksian palsu. Sudah minta maaf, dan telah memperoleh maaf dari para keluarga terpidana kasus Vina,” tutur KDM.
Hal sama juga kepada Rudi Pelor, ayah kandung Aep. Rudi Pelor secara terbuka meminta maaf, termasuk atas nama anaknya, Aep.
“Pihak keluarga juga sudah memaafkan ayahnya Aep. Termasuk juga ke Aep asal dia berani berkata jujur,” tutur KDM.
Kang Dedi Mulyadi berharap Aep terbuka hatinya. Sebagaimana keinginan Rudi Pelor, ayahnya yang meminta agar Aep segera pulang bergabung dengan ayahnya.
“Pak Rudi Pelor minta Aep kembali bersama ayahnya. Kita sangat terbuka. Membuka pintu maaf jika Aep kembali. Lalu kita bersama-sama bersaksi untuk memerdekaan para terpidana kasus Vina yang saya yakini tidak bersalah,” tutur KDM.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.