SUARA CIREBON – Aldi, salah satu saksi penting dalam kauss Vina Cirebon, mengungkapkan cerita mengejutkan saat diperiksa penyidik Bareskrim Mabes Polri.
Pengakuan Aldi dituturkan kepada Kang Dedi Mulyadi atau KDM setelah diperiksa di Bareskrim Mabes Polri sebagai saksi kasus pelaporan kesaksian palsu Aep dan Dede.
Kepada KDM, seperti dikutip di Kanal YouTube Kang dedi Mulyadi Channel, Jumat 16 Agustus 2024, Aldi menceritakan bagaimana saat dirinya diperiksa penyidik Bareskrim Mabes Polri.
Diungkapkan oleh Aldi, bahwa ternyata penyidik Baeskrim Mabes Polri ikut trenyuh dan sedih setelah mendengar keterangan Aldi soal penyiksaan yang dialami.
“Penyidiknya ikut sedih Pak, mendegar cerita saya,” tutur Aldi kepada KDM.
Kang Dedi Mulyadi kaget dan bertanya-tanya ke Aldi soal penyidik Bareskrim Mabes Polri yang ikut bersedih.
“Bersedih bagaimana ? Penyidik Bareskrim Mabes Polri ikut sedih ? Masa ?,” tutur KDM bertanya ke Aldi.
“Iya Pak. Penyidik ikut sedih setelah mendengarkan cerita saya dipukuli saat pertama ditangkap sampai disiksa di Polres. Saya sempat menangis. Penyidik ikut bersedih,” tutur Aldi.
Bahkan penyidik, lanjut Aldi, menuturkan bahwa di Bareskrim Mabes Polri, tidak ada penangkapan sampai dengan siksaan keji.
Kepada penyidik, Aldi menuturkan kronologi penangkapan dan penyiksaan yang dialami dirinya bersama para tersangka (kini terpidana) lainnya.
“Saya sempat dikejar-kejar di depan SMP 11. Langsung dipukuli oleh dua polisi dari Polres,” tutur Aldi.
Turun di Mapolres Ciko (Cirebon Kota), Aldi dan para terpidana disuruh jalan dan jongkok bebek.
Aldi dan para terpidana menjalani penyiksaan keji. Termasuk saat berada di dalam ruangan kantor setingkat kanit (kepala unit), termasuk saat berada di tahanan.
Di tahanan, Aldi dan para terpidana disiksa, dari pertama masuk Polres Ciko pada maghrib sampai tengah malam hari.
“Kami disiksa disuruh mengaku. Dipukuli. Kepala saya dipukul gembok sampai berdarah-darah,” tutur Aldi.
Hal paling keji ketika ada salah satu terpidana yang mengaku haus. Para terpidana dipaksa minum air kencing.
“Ada yang haus, terus disuruh minta air kencing. Saya ikut minum. Serba salah, kalau minum muntah, malah disuruh minum lebih banyak. Semalaman itu, kami tidak diberi air minum kecuali air kencing itu,” tutur Aldi.
KDM mengaku terkejut dengan pengakuan Aldi. Mantan Bupati Purwakarta itu meminta pengakuan Aldi menjadi perhatian tidak hanya Polri tetapi juga Komnas HAM.
“Ini sudah bentuk penyiksaan keji. Di luar logika kemanusiaan,” tutur KDM.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.