SUARA CIREBON – Calon gubernur (cagub) Dedi Mulyadi memilih pasif dalam penentuan calon wakil gubernur (cawagub) pada pemilihan gubernur Jawa Barat (pilgub Jabar).
Dedi Mulyadi menyerahkan sepenuhnya ke mekanisme internal Golkar dan partai-partai dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk pilgub Jabar.
“Saya pasif. Menyerahkan semua ke mekanisme di internal Golkar dan diantara parpol KIM. Pilihan mereka yang terbaik buat saya,” tutur Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi tidak mau mengungkapkan kriteria sebelum ada keputusan final dari Golkar dan KIM.
“Siapapun yang akan dipilih, tentu sudah berdasar penilaian dan kriteria. Kalau saya, yang penting bisa bekerja sama nantinya,” tutur Dedi Mulyadi.
Di pilgub Jabar, posisi Dedi Mulyadi sendiri sudah aman. Kader Gerindra ini sudah memperoleh dukungan dari Golkar dan PAN sebagai cagub Jabar.
Dedi Mulyadi kini tinggal menunggu keputusan Golkar dan parpil di KIM. Karena itu, ia bersikap hanya menunggu.
“Kalau saya prinsipnya, dengan siapa saja siap untuk Jabar yang maju dan istimewa,” tutur Dedi Mulyadi.
Seperti diketahui, Golkar telah menyiapkan enam kadernya untuk menjadi cawagub mendampingi cagub Dedi Mulyadi.
Masing-masing MQ Iswara, Ketua DPP Golkar Bidang Pemenangan Pemilu Jabar. Kemudian ada Jusuf Hamka di Dewan Pakar dan Ataliya Praratya, istri mantan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.
Kemudian, Ade Ginanjar dan Dadang Naser, keduanya kader Golkar Jabarm serta Erwan Setiawan, Wakil Bupati Sumedang.
Ketua DPP Golkar Bidang pemenangan Pemilu, MQ Iswara menuturkan kalau Golkar Jabar berencana Minggu siang ini, 18 Agustus 2024, mengumumkan siapa cawagub untuk pilgub Jabar.
“Siang ini akan kita umumkan siapa cawagub untuk mendampingi cagub Jabar, Dedi Mulyadi,” tutur MQ Iswara.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.