SUARA CIREBON – Gunung Merapi di perbatasan Yogyakarta – Jawa Tengah mengeluarkan awan panas guguran (APG) sejak Senin dini hari, 26 Agustus 2024.
APG teramati meluncur deras sejauh 1.500 sampai 1.800 meter dari Puncak Gunung Merapi ke arah Kali Bebeng di daerah Kecamatan Sraminten, Kabupaten Magelang.
Pengamat BPPTKG – PVMBG Yulianto mengungkapkan, Gunung Merapi teramati mengeluarkan 11 kali APG pada dini hari.
APG yang berbentuk pijar api itu terlihat meluncur dari puncak ke arah lereng menuju hulu Kali Bebeng di wilayah Magelang.
Hingga kini, Selasa 27 Agustus 2024, status Gunung Merapi berada di Level III (Siaga). Yulianto menjelaskan, secara visual, APG Gunung Merapi terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-III.
Teramati asap kawah utama bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 80-100 meter dari puncak.
Kemudian teramati 1 kali awan panas guguran (APG) ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng) dengan estimasi jarak luncur maksimum 1500 meter.
Teramati pula 57 kali guguran lava ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng) dengan estimasi jarak luncur maksimum 1800 meter.
“Terdengar 2 kali suara guguran dengan intensitas lemah dari Pos PGM Babadan,” tutur Yulianto.
Sementara cuacam tercatat cerah hingga mendung. Angin berhembus tenang ke arah barat. Suhu udara sekitar 13.5 sampai 27°C, kelembaban 52 sampai 99% dan tekanan udara 768.2 sampai 918.8 mmHg.
Berikut rekomendasi untuk masyarakat di sekitar lereng Gunung Merapi :
- Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
- Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
- Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
- Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
- Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi G. Merapi.
- Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas G. Merapi akan segera ditinjau kembali.*
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.