SUARA CIREBON – Pemilihan Bupati atau Pilbup Cirebon bakal diisi tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati (cabup – cawabup).
Head to head antara bupati petahana Imron melawan wabup petahana Wahyu Tjiptaningsih (Ayu) batal.
Saat injury time, mendekati penutupan batas waktu pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU), muncul pasangan calon (paslon) baru yang menjadi poros ketiga.
Poros ketiga muncul setelah PKB dan Golkar mengusung paslon sendiri. Kedua parpol menyempal dari Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus yang setelah pecah berantakan tersisa hanya Gerindra, Demokrat dan PKS.
PKB dan Golkar, akhirnya membentuk koalisi sendiri mengusung Mohammad Luthfi sebagai cabup yang berpasangan dengan Dia Ramayana sebagai cawabup Cirebon.
Sedangkan KIM Plus yang pecah dan tinggal Gerindra, Demokrat dan PKS, tetap mengusung mantan Wabup Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih – Solichin atau Pasangan Wali.
Sementara Bupati petahana, Imron tetap berpasangan dengan Agus Kurniawan melalui koalisi PDIP-Nasdem melalui Pasangan Beriman.
Setelah PKB dan Golkar menyempal dari KIM Plus, maka skenario Head to Head Imron-Agus Kurniawan melawan Wahyu Tjiptaningsih – Solichin gagal. Kini muncul poros ketiga M Lutfhi – Dia Ramayana.
Paslon Beriman sudah lebih dulu mendaftar di KPU pada Selasa 27 Agustus 2024 lalu. Kini, Kamis 29 Agustus 2024 yang merupakan hari terakhir pendaftaran, direncanakan paslon Wali yang diikuti Luthfi – Dia Ramayana.
Pecahnya KIM Plus di Kabupaten Cirebon dipicu oleh putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal turunnya ambang batas untuk bisa mengusung paslon sendiri.
PKB dan Golkar melihat peluang dari putusan MO nomor 60 tahun 2024 yang akhirnya memunculkan poros ketiga di Kabupaten Cirebon.
“Kami ada peluang baru untuk mengusung paslon sendiri memanfaatkan putusan MK. Kenapa tidak kita coba. Kita memberi alternatif ke masyarakat Cirebon,” tutur Anton Maulana, Ketua DeskPilkada Golkar Cirebon.
Begitu melihat peluang, Golkar menjalin komunikasi intens dengan PKB yang di KIM Plus sendiri sejak awal belum solid.
Posisi PKB di KIM Plus memang belum solid. Itu juga diakui Ketua Gerindra Cirebon, M Subhan setelah ada rekomendasi untuk Wahyu Tjiptaningsih – Solichin.
“PKB saat itu pengurusnya sedang di Bali mengikuti Muktamar,” tuturnya. Setelah PKB dan Golkar nyempal, kini Gerindra hanya berkoalisi dengan PKS dan Demokat untuk mengusung Paslon Wali.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.