SUARA CIREBON – Hari Kontrasepsi se-Dunia tingkat Kabupaten Cirebon dipusatkan di Sentra Medika Hospital Gempol, Kabupaten Cirebon, Kamis, 12 September 2024.
Peringatan hari kontrasepsi se-dunia tersebut diisi dengan kegiatan pemasangan alat kontrasepsi dari mulai Intra Uterine Device (IUD), implan, suntik hingga Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) melalui Metode Operasi Wanita (MOW) dan Metode Operasi Pria (MOP).
Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Drs H Wahyu Mijaya didampingi Kepala DPPKBP3A, Hj Eni Suhaeni, meninjau langsung kegiatan yang diikuti ratusan ibu rumah tangga tersebut.
“Kita laksanakan kegiatan ini dalam rangka hari kontrasepsi sedunia dan sudah dimulai dari tanggal 11 sampai 25 September nanti,” ujar Wahyu.
Menurut Wahyu, target yang ditetapkan pemerintah untuk penggunaan berbagai alat kontrasepsi selama kurun waktu tersebut sebanyak 15097 orang. Sedangkan target penggunaan alat kontrasepsi secara MOW sendiri sebanyak 83 orang.
“Target MOW 83 orang, yang sudah dilaksanakan ini lebih dari target yakni 119 orang, satu laki-laki dan 118 perempuan. Alhamdulillah dalam satu hari ini kita sudah melebihi yang ditargetkan,” kata Wahyu Mijaya.
Ia mengaku optimis target penggunaan alat kontrasepsi yang sudah ditetapkan pemerintah pusat bisa tercapai hingga waktu yang sudah ditentukan. Pasalnya, layanan penggunaan alat kontrasepsi juga tersebar di semua fasilitas layanan kesehatan, yakni puskesmas dan rumah sakit.
“Optimis, karena target itu dari berbagai penggunaan alat kontrasepsi yang lainnya, bukan hanya MOW,” terang Wahyu.
Pj Bupati mengimbau pasangan yang sudah menikah agar mengikuti program pemerintah yakni Keluarga Berencana (KB). Dengan ber-KB, tingkat kelahiran bisa lebih terjaga kualitasnya, termasuk kualitas pendidikan, kesehatan dan lainnya.
“Jadi bukan hanya tentang satu keluarga memiliki dua orang anak, tapi juga bagaimana menjaga kualitas yang lainnya supaya kualitas hidup mereka lebih baik lagi,” ungkapnya.
Optimisme juga disampaikan Kepala DPPKBP3A, Hj Enny Suhaeni. Pasalnya, target belasan ribu penggunaan alat kontrasepsi tersebut bukan hanya dari MOW saja, melainkan dari berbagai alat kontrasepsi lainnya.
“Optimis, karena ini kan semuanya, bukan hanya MOW, tapi juga ada IUD, ada suntik, kondom, dan lainnya,” kata Enny.
Menurut Enny, target penggunaan alat kontrasepsi di Kabupaten Cirebon terus meningkat setiap tahunnya. Hal itu seiring dengan peningkatan jumlah pasangan usia subur (PUS) di Kabupaten Cirebon. Saat ini jumlah PUS berada di angka 380.846. Sementara peserta KB-nya sendiri sebanyak 29699.
“Kalau untuk MOP (Metode Operasi Pria), tiap tahun itu targetnya cuma dua orang,” paparnya.
Enny memastikan, layanan KB di wilayah kerjanya, termasuk MKJP, tidak akan pernah berhenti. Layanan tersebut akan lebih masif ketika ada momen nasional. Salah satunya adalah momen peringatan Hari Ibu pada Desember nanti.
“Setelah (momen hari kontrasepsi sedunia, red) ini, nanti di Desember juga ada kegiatan yang sama, dalam rangka Hari Ibu. Jadi layanan KB tidak berhenti,” paparnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.