SUARA CIREBON – Pembangunan rumah tidak layak huni (rutilahu) di Blok Ampelgading, Desa Bayalangu Kidul, Kecamatan Gegesik, menjadi salah satu rutilahu percontohan di Kabupaten Cirebon.
Terlebih rutilahu percontohan itu, merupakan hasil kerja sama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon dengan Baznas yang dilakukan dari nol.
Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, H Wahyu Mijaya mengatakan, keberhasilan pembangunan rutilahu percontohan tersebut, tak lepas peran besar pemerintah desa (pemdes) setempat yang turut menyelesaikan hingga tahap finishing. Hasilnya, bangunan rumah tampak berdiri megah.
Wahyu menuturkan, anggaran untuk pembangunan rutilahu percontohan tersebut berasal dari Baznas Kabupaten Kabupaten Cirebon sebesar Rp45 juta.
“Rumah ini dibantu oleh Baznas Rp45 juta, tapi secara keseluruhan ini lebih dari Rp45 juta, karena Kuwu Bayalangu Kidul membantu mulai dari (penyediaan, red) tanah sampai ke tahap finishing,” ujar Wahyu Mijaya, usai meresmikan dan menyerahkan kunci rumah kepada sang pemilik, Muhammad Harun, Rabu, 11 September 2024.
Ia berharap, perbaikan rutilahu di Desa Bayalangu Kidul bisa dijadikan contoh bagi desa-desa lainnya di Kabupaten Cirebon. Sehingga alokasi anggaran bantuan yang diberikan Baznas bisa dimanfaatkan lebih.
“Harapan kami, pembangunan rutilahu seperti ini bisa jadi contoh bagi yang lain. Dimana, pembangunan tidak hanya menggunakan alokasi bantuan yang diberikan saja, tetapi juga ada pihak-pihak lain,” tandasnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua Baznas Kabupaten Cirebon, KH Ahmad Zaeni Dahlan menyampaikan, nilai total anggaran yang disalurkan untuk rutilahu tahap ketiga tahun 2024 senilai Rp522 juta.
Namun secara keseluruhan, Baznas Kabupaten Cirebon sudah menyalurkan bantuan rutilahu senilai Rp2 miliar.
“Tapi kalau secara keseluruhan, dari awal tahun kita sudah menyalurkan sekira Rp 2 miliar,” ujar Ahmad Zaeni Dahlan.
Pihaknya akan berupaya memberdayakan masyarakat melalui masing-masing pemdes dengan membentuk unit pengumpul zakat (UPZ). Pembentukan UPZ tersebut dimaksudkan untuk menggali potensi zakat dan infak di Kabupaten Cirebon yang belum maksimal.
Sehingga, bantuan yang akan disalurkan untuk kemaslahatan warga di tiap-tiap desa, bisa lebih banyak dan maksimal.
“Karena potensi zakat dan infak di Kabupaten Cirebon menurut berbagai kajian itu sekitar Rp200 miliar. Tapi yang baru tergali hanya sekitar 3 persennya saja,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.