SUARA CIREBON – Lanjutan sidang PK (Peninjauan Kembali) di PN Kota Cirebon, Kamis siang, 12 September 2024, mengungkapkan bagaimana penyiksaan yang dialami para terpidana kasus Vina Cirebon saat ditahan di Polres Ciko (Cirebon Kota).
Selain yang sudah mengemuka seperti penyetruman, pemukulan, diinjak-injak sampai disuruh minum air kencing dan alat kemaluan dibakar serta diberi balsem, terungkap bentuk penyiksaan keji lain yang terungkap di sidang PK dilakukan anggota polisi di Polres Ciko pada tahun 2016 lalu.
Lanjutan sidang PK enam terpidana kasus vina Cirebon di PN Kota Cirebon, tim pengacara dari Peradi, menghadirkan Saka Tatal sebagai saksi.
Saka Tatal kembali menceritakan proses penangkapan hingga penyiksaan keji yang dilakukan di ruang Narkoba Polres Ciko setelah dirinya ditangkap dan ditahan oleh Iptu Rudiana dan tim dari Satuan Narkoba pada 31 Agustus 2016 sore.
Hal baru yang diungkapkan ialah terkait saat Saka Tatal disuruh makan saat berada di dalam sel tahanan setelah menjalani serangkaian penyiksaan oleh anggota polisi di Polres Ciko.
Saka Tatal menjelaskan, saat disuruh makan, anggota polisi melemparkan nasi bungkus ke lantai di dalam sel tahanan.
Lalu anggota polisi itu membentak-bentak dan menyuruh Saka Tatal langsung makan dengan mulut dan dilarang makan dengan tangan.
“Nasi dilemparkan ke lantai. Lalu saya disuruh makan langsung dengan mulut, tidak boleh dengan tangan,” tutur Saka Tatal.
Saka Tatal menceritakan bagaimana dirinya diperlakukan seperti binatang oleh anggota polisi di Polres Ciko di tahun 2016 lalu.
“Kalau Saka makan pakai tangan diancam akan disiksa. Saka terpaksa makan nasi langsung dengan mulut. Nasinya dilempar ke lantai,” tutur Saka Tatal.
Cara anggota polisi di Polres Ciko menyiksa Saka Tatal dan para terpidana kasu vina Cirebon membuat para pengacara terkesima.
Bahkan Otto Hasibuan, Ketua Umum Peradi yang memimpin tim pengacara enam terpidana kasus Vina Cirebon, sempat geleng-geleng kepala dan terhenti sejenak.
“Ini luar biasa. Saudara disuruh makan nasi langsung dengan mulut yang sudah dilemparkan ke lantai. Ini mirip binatang,” tutur Otto Hasibuan.
Saka Tatal menjawab seraya menegaskan bahwa itulah yang dialami. Saat itu, karena lapar, ia terpaksa makan langsung dengan mulut dengan nasi yang bertebaran di lantai sel tahanan karena dilempar oleh anggota polisi di kesatuan Polres Ciko.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.