SUARA CIREBON – Sejak Presiden Jokowi berkantor di Ibu Kota Negara atau IKN Nusatara di Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) diguncang 22 kali gempa.
Gempa pertama di Kutai Timur, sebanyak 3 kali pada 8 – 9 September 2024 atau sehari menjelang rencana Presiden Jokowi berkantor di IKN Nusantara pada 10 September 2024.
Presiden Jokowi sendiri, dari semula 10 September 2024, karena ada kegiatan di Jakarta, akhirnya mulai berkantor pada Kamis 12 September 2024.
Gempa di Kutai Timur seperti menyambut kedatangan Presiden Jokowi ke IKN Nusantara yang berada di Kaltim. Tercatat sebanyak tiga kali dengan kekuatan Magnitudo atau M 3.2, M 3.0 dan M 2.6 di Karangan dan Sangkulirang.
Gempa Kutai Timur, menurut catatan BMKG, merupakan gempa menengah dengan hiposenter di kedalaman 45 kilometer, berpusat di darat.
Kemudian gempa terkini, mengguncang Kabupaten Berau di wilayah pesisir timur Kaltim. Terjadi pada Ahad malam pukul 20.05 WIB 15 September 2024.
Gempa ini berkekuatan besar, mencapai M 5.5. Merupakan gempa dangkal di kedalaman 10 kilometer dan berpusat di darat.
Gempa besar di Berau ini sempat menimbulkan kepanikan luar biasa warganya. Bahkan yang berada di wilayah pesisir sampai harus mengungsi ke tempat lebih tinggi.
Namun BMKG memastikan, gempa di Berau tak berpotensi tsunami karena berpusat di darat. Tak hanya tsunami, warga juga dibuat panik karena adanya gempa susulan.
BMKG mencatat, gempa di Berau dari gempa pertama M 5,5, kemudian ada gempa susulan sebanyak 18 kali dengan kekuatan di kisaran M 3,3 sampai M 3,9.
BMKG mencatat, hiposenter gempa di Berau berada di kedalaman 10 kilometer. Masuk kategori gempa dangkal dan berpusat di darat.
Sejak gempa pertama yang berkekuatan besar, mencapai Magnitudo atau M 5,5 pada Minggu malam, sampai Senin pagi, ada 18 kali gempa susulan.
“Tidak lama setelah gempa utama, pada pukul 20:39 WIB, terjadi gempa susulan dengan kekuatan M 3.9 di wilayah yang sama,” demikian keterangan Badan Nasional Penanggalangan Bencana (BNPB) Senin sore, 16 September 2024.
Mengutip laporan BMKG, BNPB mencatat hingga pukul 07:00 WIB Senin pagi ini, 16 September 2024, telah terjadi sebanyak 18 kali gempa susulan di area tersebut.
“Hingga kini, BNPB terus memperbarui laporan terutama terkait dampak akibat gempa M 5,5 dan gempa susulan yang mencapai 18 kali,” tutur Abdul Muhari, juru bicara BNPB.
BMKG mencatat gempa pertama berkekuatan cukup besar mencapai Magnitudo atau M 5,5. Mengguncang Kabupaten Berau, Kaltim pada Ahad malam pukul 20.05 WIB, 15 September 2024.
Episenter atau pusat gempa berada di darat pada koordinat 1,28° Lintang Utara 118,42° Bujur timur. Hiposenter berada di kedalaman 10 km, masuk kategori gempa dangkal.
Pusat gempa terletak 145 km Tenggara Berau atau 163 km Timur Laut Kutai Timur, dan 240 km Tenggara Tanjungselor, Kalimantan Utara.
Guncangan gempa dirasakan di sebagian Kaltim pada skala intensitas :
– Skala IV MMI di Karangan dan Maratua, Berau
– Skala III MMI di Kabupaten Berau dan Kutai Timur.
– Skala II MMI di wilayah Samarinda, Bontang, Bulungan, dan Malinau Berdasarkan laporan yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB, gempa dirasakan selama 2 hingga 3 detik di Kabupaten Berau.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.