SUARA CIREBON – Pasangan calon Bupati Cirebon dan calon Wakil Bupati Cirebon yang diusung koalisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Golkar, Mohamad Luthfi-Dia Ramayana mendapat nomor urut 4 pada Pilbup Cirebon yang pengundiannya dilakukan, beberapa hari lalu.
Menanggapi hasil pengundian nomor urut tersebut, Wakil Ketua Tim Pemenangan Pasangan Luthfi-Dia, H. Mahmudi menyebut, hasil nomor urut 4 menjadi keberkahan tersendiri.
“Nomor urut 4 dianggap sebagai tanda keberuntungan dan sesuai dengan harapan awal koalisi. Dari awal, kami berharap bisa mendapatkan nomor urut 1 atau 4, dan alhamdulillah kami mendapat nomor 4,” ujar Mahmudi kepada awak media, Selasa, 24 September 2024.
Nomor 4 menurut Mahmudi bukan kebetulan namun isyarat dari langit. Mahmudi menjelaskan, nomor 1 dihubungkan dengan PKB, sedangkan nomor 4 berkaitan erat dengan Golkar.
“Ketika undian nomor urut dilakukan oleh KPU, Luthfi-Dia mendapatkan giliran pertama, yang dimaknai sebagai representasi PKB. Nomor urut 4 yang kami dapatkan mengandung makna lebih dalam. Ini adalah formasi kemenangan bagi kami,” katanya.
Disinggung mengenai strategi kampanye, kubu PKB-Golkar pun telah mengusung formasi nomor 4 secara simbolis. Salah satu contohnya, Mahmudi mengungkapkan bahwa dalam pengawasan Tempat Pemungutan Suara (TPS), mereka akan menempatkan empat saksi di setiap TPS -dua dari PKB dan dua dari Golkar- sebagai wujud persatuan dan keseimbangan koalisi.
Calon Wakil Bupati Cirebon, Dia Ramayana, juga menekankan kekuatan simbolis dari nomor urut 4 yang mereka peroleh. Bagi Dia, nomor ini tidak hanya sekadar angka, tetapi mewakili kekuatan dan keselarasan di berbagai aspek.
“Nomor 4 mencerminkan empat penjuru mata angin: utara, selatan, timur, dan barat. Ini adalah simbol bahwa Luthfi-Dia diterima di seluruh lapisan masyarakat Cirebon, tanpa memandang golongan atau latar belakang,” jelasnya.
Dia juga mengaitkan nomor urut 4 dengan sila keempat dalam Pancasila, yakni Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Menurut Dia, nilai-nilai ini menjadi landasan utama dalam kepemimpinan yang akan diusung oleh pasangan Luthfi-Dia.
“Kami ingin membawa prinsip-prinsip kerakyatan dan musyawarah ke dalam pemerintahan Kabupaten Cirebon, untuk memastikan semua keputusan diambil dengan kebijaksanaan dan memperhatikan suara rakyat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Dia menjelaskan bahwa nomor 4 juga melambangkan empat pilar kebangsaan Indonesia: Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Dengan pijakan yang kuat pada nilai-nilai tersebut, pasangan Luthfi-Dia percaya bahwa mereka akan mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat Cirebon.
“Kami hadir untuk memperkuat pilar kebangsaan dan memastikan kesejahteraan masyarakat. Insyaallah, Cirebon Bahagia bukan sekadar janji, tapi visi yang akan kami wujudkan bersama,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.