SUARA CIREBON – Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Cirebon nomor urut 1, Rahmat Hidayat-Imam Saputra (Rahim) menjadikan debat pertama yang digelar KPU Kabupaten Cirebon sebagai ajang untuk memperkenalkan visi-misi paslon tersebut.
Calon Bupati (Cabup) nomor urut 1, Rahmat Hidayat mengatakan, visi-misi paslon Rahim adalah Kabupaten Cirebon maju, sejahtera, dan bahagia. Sebagai putra daerah, Rahmat mengaku terpanggil untuk melakukan perubahan di Kabupaten Cirebon.
Hal itu lantaran dirinya banyak menerima pengaduan dari masyarakat terkait susahnya membuat KTP, masyarakat miskin yang tidak tercover BPJS, hingga banyaknya anak-anak SMP putus sekolah.
“Saya terpanggil ingin merubah. Kita ingin Kabupaten Cirebon berubah dengan pimpinan yang merasakan penderitaan rakyat,” ujar Rahmat usai debat di salah satu hotel di wilayah Kedawung, Cirebon pada Sabtu, 26 Oktober 2024.
Ia mengaku mengetahui secara pasti kesusahan yang dialami masyarakat Kabupaten Cirebon. Kesusahan masyarakat tersebut pernah dialami paslon Rahim saat masih kecil. Ia mengatakan, kondisi yang dialaminya dulu diyakini masih sama dengan kondisi yang dialami masyarakat saat ini.
Karena itu, jika dirinya mendapat amanat untuk memimpin Kabupaten Cirebon, ia akan siap bekerja untuk masyarakat dan siap membantu masyarakat.
“Kita perhatikan kebutuhan masyarakat. Intinya, kalau ada aduan masyarakat kita tindaklanjuti, jangan sampai masyarakat bingung mengadu ke siapa,” tegasnya.
Dari sejumlah materi debat yang ditanyakan oleh panelis terkait infrastruktur, sampah, kemiskinan, pertanian, nelayan, UMKM, investasi hingga air bersih dan lainnya, terdapat pula pertanyaan dari panelis perihal upaya yang akan dilakukan terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Kabupaten Cirebon.
Pertanyaan tersebut kembali disampaikan Suara Cirebon kepada masing-masing paslon dalam sesi wawancara. Menanggapi pertanyaan tersebut, Cabup nomor urut 1, Rahmat mengatakan, pihaknya bakal menyiapkan program yang dapat mensejahterakan keluarga.
Jika keluarga sudah sejahtera, dipastikan berdampak pada keberlanjutan pendidikan anak-anak mereka.
“Kalau keluarga sejahtera bisa melanjutkan pendidikan anak-anaknya,” paparnya.
Cawabup nomor urut 1, Imam Saputra menambahkan, Pemda harus mempunyai kebijakan untuk mengintervensi persoalan tersebut. Selama ini, kata dia, pembekalan kepada PMI lebih banyak dilakukan oleh pihak swasta.
Jika nanti paslon Rahmat terpilih, pihaknya akan melakukan sinergi dengan membangun pendidikan untuk mengadvokasi PMI.
“Misal SMK, kalau dibutuhkan sekolahnya khusus untuk bahasa Inggris atau bahasa China saja. Sehingga ketika lulus SMK sudah memiliki skill untuk bekerja di luar negeri,” kata Imam.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.