Crystal Palace menorehkan prestasi musim ini, dengan kemenangan impresif 2-1 atas Aston Villa di Piala Carabao yang menambah momentum kebangkitan mereka baru-baru ini. Hanya beberapa hari setelah kemenangan gemilang di Liga Primer atas Tottenham, Palace terus menunjukkan tekad mereka, mengamankan tempat di perempat final tempat mereka akan menghadapi Arsenal.
Gol dari Eberechi Eze dan Daichi Kamada, di kedua sisi gol penyeimbang Jhon Duran untuk Villa, memastikan jalan mereka, meskipun tidak semuanya merupakan kabar baik bagi Palace. Baik Eze maupun Adam Wharton terpaksa keluar lebih awal karena cedera, sehingga membayangi penampilan yang seharusnya sukses.
Anda bisa tetap mendukung Crystal Palace dan percaya akan mendapat titik terang selama EPL musim ini meski badai cedera berdatangan. Cukup mengakses bk8 login maka Anda bisa memastikan skor sesuai line up pemain yang sudah dibagikan sebelum pertandingan.
Keluarnya Eze Lebih Awal Merusak Penampilan Menjanjikan
Penampilan Eberechi Eze baru-baru ini sangat memukau, dan penampilannya melawan Aston Villa tidak terkecuali. Ia tidak membuang waktu untuk mencetak gol bagi Palace, menyundul umpan silang indah dari Daniel Munoz pada menit kedelapan. Namun, momen puncak di awal pertandingan berubah menjadi kekecewaan karena Eze tertatih-tatih keluar lapangan segera setelahnya, dengan Adam Wharton bergabung dengannya di bangku cadangan sebelum jeda. Bagi tim yang masih membangun konsistensi, waktu cedera ini tidak bisa lebih buruk lagi. Absennya Eze, khususnya, bisa menjadi pukulan telak, karena kreativitas dan visinya telah menjadi pusat ancaman serangan Palace musim ini.
Villa Berjuang Tanpa Bintang Kunci
Manajer Aston Villa, Unai Emery, transparan dalam prioritasnya menurunkan tim yang sangat dirotasi untuk pertandingan ini. Pemain kunci seperti Ollie Watkins, Emiliano Martinez, dan Youri Tielemans absen, membuat Villa kekurangan kedalaman untuk menekan untuk bangkit. Keputusan ini agak diharapkan karena Villa menghadapi pertandingan berat di depan, termasuk pertandingan Liga Primer melawan Tottenham dan pertandingan penting Liga Champions dengan Club Brugge. Keputusan untuk tidak menurunkan skuad terkuatnya pada akhirnya terbukti merugikan, dengan Villa tidak dapat membawa cukup kekuatan dari bangku cadangan ketika mereka sangat membutuhkannya.
Meskipun Villa kehilangan banyak peluang di awal, termasuk dua peluang yang nyaris dimanfaatkan oleh Leon Bailey dalam lima menit pertama, serangan balik cepat Palace memperlihatkan kelemahan mereka. Kurangnya ritme permainan Villa membuat Palace mampu memanfaatkan kesalahan, dengan Kamada mencetak gol kemenangan pada menit ke-64 setelah menerima umpan yang tidak tepat dari Diego Carlos dari Villa.
Pandangan ke Depan untuk Palace
Dengan target potensial untuk final Wembley, Palace harus melewati perempat final melawan Arsenal tanpa pemain kunci. Sementara Oliver Glasner telah membentuk tim yang cukup tangguh untuk menghadapi ujian berat, absennya Eze, tergantung pada tingkat keparahan cederanya, dapat memerlukan penyesuaian taktis. Bakat kreatifnya sering kali menjadi penentu, terutama dalam pertandingan berisiko tinggi.
Cedera sering kali menghambat kemajuan Crystal Palace dalam beberapa musim terakhir, dan kehilangan Eze dan Wharton dapat menguras sumber daya mereka karena mereka harus berjuang keras di kompetisi domestik dan piala. Para penggemar berharap kedua pemain tersebut segera pulih karena Palace ingin melanjutkan performa mereka yang kuat.
Mempertahankan Momentum di Tengah Kekhawatiran Cedera
Kemenangan 2-1 atas Aston Villa tidak diragukan lagi merupakan bukti kegigihan dan identitas Crystal Palace yang berkembang di bawah kepemimpinan Glasner. Namun, ujian sesungguhnya ada di depan mata saat mereka mengelola dampak cedera pada skuad mereka. Untuk saat ini, kemenangan atas Villa membuat semangat tetap tinggi, tetapi perempat final mendatang melawan Arsenal akan menuntut lebih dari mereka yang masuk untuk menggantikan bintang-bintang yang absen.