SUARA CIREBON – Kondisi terkini bencana erupsi Gunung Api Lewotobi Laki laki di Flores Timur, Nusa Tengara Timur (NTT), jumlah korban terus bertambah.
Data terakhir, jumlah korban jiwa atau yang meninggal dunia sebanyak 9 orang.Kemudian masih ada 31 warga sekitar Lewotobi Laki laki yang mengalami luka berat.
Selain itu, korban luka ringan tercatat ada 32 orang. Sampai Selasa 12 November 2024, status Lewotobi Laki laki masih level IV “Awas”.
Melihat perkembangan erupsi yang masih terus berlangsung, zona bahaya sekitar Lewotobi Laki laki diperluas.
Dari semula 7 kilometer, kini diperluas menjadi 9 km. Areal tersebut harus dikosongkan dan tertutup karena masih sangat berbahaya.
Laporan terkini perkembangan erupsi Lewotobi Laki laki disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) saat Rapat Korodinasi antar Kementrian yang dipimpin langsung Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka.
Rakor berlangsung di Kantor BNPB di Jakarta. Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memberikan informasi terkini mengenai erupsi dan penanganan terhadap warga terdampak.
Dalam rakor, diungkapkan aktivitas vulkanik Lewotobi Laki laki berdasar, pantauan terakhir Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Diungkapkan kalau PVMBG merekomendasikan tidak adanya warga di sekitar gunung, khususnya dalam radius 7 km dari pusat erupsi dan sectoral 9 km arah barat daya hingga barat laut.
PVMBG juga merekomendasikan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap ancaman bahaya banjir lahar hujan pada sungai yang berhulu dari puncak gunung jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Data BNPB, gunung api dengan ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut ini menyebabkan 11.553 warga mengungsi.
Pengungsian terbesar berada di Kecamatan Titehena dengan 5.587 orang, Wulanggitang 1.236, Larantuka 707, Demon Pagong 309, Ile Mandiri dan Lewolema 159 dan Ilebuira 127.
Sedangkan di kabupaten lain, Sikka dan Maumere total warga mengungsi mencapai 3.411 orang. Kerugian sementara tercatat rumah rusak 23 unit dan sekolah 25.
Korban jiwa meninggal dunia berjumlah 9 warga, luka berat 31, luka ringan 32. Dari total warga yang mengalami luka-luka, sebanyak 3 warga masih mendapatkan perawatan pada fasilitas kesehatan setempat.
BNPB terus melakukan pendampingan pos komando (posko) untuk memastikan penanganan darurat berjalan secara optimal. Tak hanya mendistribusikan bantuan pangan dan non pangan kepada warga terdampak, BNPB membantu dana siap pakai untuk operasi darurat serta pengambilan foto udara, Bersama PVMBG.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.