SUARA CIREBON – Selain rumah milik janda tua berusia 84 tahun di Desa Sukajati, Kecamatan Haurgeulis, petir ternyata juga menyambar gubug di tengah areal sawah di Blok Tilam, Desa Temiyangsari, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu.
Celakanya, di dalam gubuk terdapat dua petani yang sedang berteduh dan berlindung dari hujan lebat, beserta kambing yang tengah digembalakan.
Kedua petani bersama seekor kambingnya tewas.Diduga kuat terkena petir yang menyambar gubug di tengah sawah di Temiyangsari.
Insiden sambaran petir yang menewaskan dua petani berbarengan dengan yang di Sukajati, Haurgeulis, pada Minggu 24 November 2024, sore, sekitar pukul14.30 WIB.
Pada saat itu, wilayah selatan Indramayu, memang diguyur hujan lebat sejak memasuki pukul13.30 WIB setelah sebelumnya sangat panas.
Cuaca ekstrim itu melahirkan sambaran petir kuat yang ternyata menelan korban jiwa di Temiyangsari, Kroya dan merusak sebuah rumah milik Sofiyah (84 tahun), warga Sukajati, Haurgeulis.
Dua petani yang tewas terkena sambaran petir bernama Walim (59 tahun), warga Temiyangsari dan Naripan (41 tahun), warga Sukamelang.
Insiden sambaran petir yang menewaskan dua petani diketahui oleh Toto (37 tahun), keponakan korban tewas, Walim.
Toto dikejutkan dengan adanya seekor kambing yang kembali ke kandang, namun sendirian. Tidak bersama kambing lain dan Walim, pamannya.
“Kambing ini datang sendirian. Saya curiga. Soalnya siang hari, kambing ini digembalakan oleh Walim ke sawah,” tutur Toto.
Toto mencari-cari pamannya sampai akhirnya sampai ke gubug yang sudah hancur karena terkena sambaran petir.
Ia dibuat kaget, diantara reruntuhan gubug ada dua mayat dan seekor kambing tergeletak tak bernyawa.
Ternyata Walim dan seorang korban lain. Belakangan diketahui bernama Naripan. Dari ciri-ciri mayat, keduanya ada bekas luka bakar, diduga karena terkena sambaran petir.
Di tempat terpisah, di Sukajati, Haurgeulis yang masih satu wilayah selatan Indramayu, pada jam sama sekitar pukul 14.30 WIB, petir menyambar sebuah rumah milik Sofiyah.
Atap rumah janda tua yang hidup sendiri itu hancur. Namun Sofiyah selamat. Meski genting dan atapnya berjatuhan, ia tidak menderita luka karena sedang berada di ruangan lain.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.