SUARA CIREBON – Kemenangan pasangan calon (paslon) Imron-Agus Kurniawan Budiman yang diusung oleh PDIP dan NasDem pada Pilbup Cirebon tak lepas dari mesin politik PDIP yang solid.
Berdasarkan hitung cepat di internal tim pemenangan Imron-Agus, paslon Pilbup Cirebon nomor 2 tersebut meraih suara terbanyak dengan 43,73 persen atau 413.628 suara.
Pasangan lainnya, Rahmat Hidayat-Imam Saputra, hanya memperoleh 7,15 persen atau 67.742 suara, disusul Wahyu Tjiptaningsih-Solichin dengan 18,76 persen atau 177.850 suara, dan Mohammad Luthfi-Dia Ramayana dengan 30,40 persen atau 288.763 suara.
Pengamat politik, Ahmad Yusron mengatakan, selain dari kekuatan mesin politik PDIP yang masih solid, kemenangan paslon yang dikenal dengan tagline ‘Beriman’ juga tak lepas dari figur Imron yang mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat, baik dari kelompok priyayi maupun masyarakat umum.
Ia menilai, figur Imron bisa masuk ke sejumlah kantong suara di luar mesin partai, seperti masyarakat priyayi dan masyarakat umum.
Dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) itu menegaskan, dominasi PDIP tetap kokoh di Kabupaten Cirebon meskipun sejumlah tokoh partai menyebrang dan mendukung paslon lain.
“Ini menunjukkan bahwa ideologi masyarakat di Cirebon masih sangat kuat terkait dukungan terhadap PDIP,” ujar Yusron, Kamis, 28 November 2024.
Sebagai petahana, kata dia, Imron telah melakukan investasi jangka panjang berupa pengenalan diri secara konsisten kepada masyarakat hingga membuatnya menjadi unggul. Secara elektoral, PDIP juga masih berpengaruh cukup kuat, terlebih jumlah kursi di parlemen juga mendominasi yang bisa menjadi mesin politik kuat.
Secara umum, lanjut Yusron, kekuatan petahana juga berasal dari birokrat yang menjadi modal utama. Ditambah lagi, popularitas Imron sampai saat ini lebih muncul dibandingkan dengan calon lainnya.
“Agus Kurniawan Budiman sebagai calon wakil bupatinya yang dikenal sebagai pengusaha sukses, juga menjadikan pasangan ini ideal baik dari sisi popularitas maupun logistik,” tegasnya.
Namun, ia menyayangkan pelaksanaan Pilkada 2024 ini mengingat partisipasi pemilih yang cukup rendah karena hanya mencapai sekitar 50 persen saja.
Ia menyampaikan, angka partisipasi tersebut cukup memprihatinkan karena Pilkada Cirebon hanya setengah dari jumlah pemilih potensial yang memilih untuk tidak menggunakan hak suaranya.
“PR besar bagi KPU untuk melakukan evaluasi. Jika angka partisipasi bisa ditingkatkan, potensi persaingan antar pasangan calon bisa lebih kompetitif,” paparnya.
Kemenangan Imron-Agus pada Pilkada 2024 ini menjadi bukti dominasi PDIP di Kabupaten Cirebon yang terus bertahan selama beberapa periode terakhir. Sebagai pemimpin terpilih, Imron dan Agus diharapkan mampu memenuhi ekspektasi masyarakat dengan menghadirkan kebijakan-kebijakan yang progresif.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.