SUARA CIREBON – Petani garam Desa Tawangsari, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, berhasil memproduksi garam rakyat dengan kualitas garam industri yakni kandungan NaCl sebesar 96,3 atau di atas standar minimal garam industri yang mematok kandungan NaCl 94.
Kendati demikian banyaknya permintaan pasar untuk garam konsumsi, membuat petani garam lebih memilih memproduksi garam dengan waktu yang lebih pendek karena bisa lebih cepat dijual.
Hal tersebut terungkap saat Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, melakukan panen akhir musim produksi garam di Desa Tawangsari, Kamis, 28 November 2024.
Ketua Kelompok Petani Garam Wijaya Rasa, Saefullah menjelaskan, anggotanya melakukan produksi garam dengan sarana semi modern hasil bantuan pemerintah. Kegiatan tersebut, menurut Saefullah, sudah dijalankan sekitar 7 tahun.
“Saat ini kami melakukan panen perdana dari sarana bantuan tersebut,” kata Saefullah.
Menurutnya industri garam semi modern yang difasilitasi sarana tambahan bisa menghasilkan garam dengan kualitas standar garam industri.
Namun, karena permintaan pasar kebanyakan untuk garam konsumsi, maka para petani garam lebih memilih berproduksi garam dengan standar konsumsi yang waktunya produksinya lebih pendek dan bisa lebih cepat terjual.
“Hal tersebut lebih dikarenakan permintaan industri lebih banyak mengandalkan garam impor sehingga para petani garam Indonesia khususnya di wilayah pesisir Cirebon tidak ada upaya memproduksi garam dengan kualitas standar kebutuhan garam industri,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Pj Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya mengatakan, ada beberapa upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan para petani garam, salah satunya adalah dengan bantuan sarana produksi garam semi modern yang menggunakan geomembran dan tunnel.
“Di sisi lain, karena keterbatasan anggaran garam rakyat yang ada di Kabupaten Cirebon rata-rata masih menggunakan cara tradisional atau konvensional, sehingga banyak hasil produksi garam rakyat tersebut belum memenuhi mutu dan standar garam industri,” kata Wahyu Mijaya.
Atas nama Pemerintah Kabupaten Cirebon, Wahyu berterima kasih kepada kelompok petani garam di Desa Tawangsari yang telah memanfaatkan bantuan dari pemerintah dan telah menjaganya hingga sudah berjalan 7 tahun.
Selain itu pada tahun ini untuk meningkatkan hasil produksinya Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan sudah menyalurkan bantuan tambahan.
Dalam kesempatan tersebut, Wahyu juga mendapat masukan terkait dengan keinginan adanya “Gudang Garam” untuk menampung hasil produksi petani garam khususnya yang berada di Desa Tawangsari. Gudang garam akan sangat bermanfaat saat panen raya garam sehingga harga jual garam akan bisa stabil.
“Terkait kebutuhan modal yang besar untuk sarana produksi garam yang semi modern kami sengaja menggandeng bjb maupun bank milik pemerintah daerah lainnya untuk menyediakan permodalan bagi para petani garam, Tinggal bagaimana agar permodalan tersebut bisa dioptimalkan,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.