SUARA CIREBON – Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Cirebon, menargetkan perbaikan jalan rusak di Kabupaten Cirebon di tahun 2024 ini sepanjang 71 kilometer.
Target tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya di angka 50 sampai 60 kilometer akibat keterbatasan anggaran.
Kepala DPUTR Kabupaten Cirebon, Iwan Rizki mengatakan, upaya perbaikan ruas jalan di Kabupaten Cirebon terus dilakukan sepanjang tahun 2024 ini. Namun, upaya tersebut menghadapi hambatan yang menyebabkan kondisi jalan tidak bertahan lama.
Menurut Iwan, beban kendaraan bertonase tinggi dan kondisi drainase yang kurang memadai menjadi kendala utama kondisi jalan.
Ia menjelaskan, upaya perbaikan setiap tahunnya hanya mampu dilakukan sepanjang 50 sampai 60 kilometer saja.
“Setiap tahun kami hanya mampu memperbaiki jalan sekitar 50 sampai 60 kilometer, ini akibat keterbatasan anggaran,” ujar Iwan Rizki.
Ia menyebut, untuk menangani jalan rusak sepanjang 100 kilometer saja, membutuhkan anggaran sekitar Rp600 miliar.
Sementara kerusakan jalan sendiri tersebar di berbagai wilayah, sehingga perbaikan dilakukan dengan menggunakan skala prioritas di beberapa daerah.
“Dengan kondisi APBD Kabupaten Cirebon saat ini, kami tentu tidak bisa menyelesaikan semuanya sekaligus,” terang Iwan.
Kendati demikian, pada 2024 ini pihaknya menargetkan perbaikan jalan bisa mencapai 71 kilometer. Saat ini, masih ada sekitar 200 kilometer jalan yang masuk kategori rusak berat di wilayah Kabupaten Cirebon.
Sebelumnya, Pj Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, menekankan pentingnya dedikasi seluruh pihak dalam pembangunan infrastruktur di Kabupaten Cirebon. Upaya yang telah dilaksanakan selama ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Ke depan, masih banyak tantangan yang perlu kita hadapi bersama, seperti pembangunan infrastruktur dan mengantisipasi banjir,” ujar Wahyu saat memperingati Hari Bakti Pekerjaan Umum (PU) ke 79 tingkat Kabupaten Cirebon, Selasa, 3 Desember 2024.
Wahyu juga menyoroti pentingnya perbaikan dan pemeliharaan jalan serta atensi terhadap sistem drainase. Ia menegaskan, drainase harus menjadi pekerjaan prioritas bagi DPUTR.
“Karena jika air menggenang terlalu lama, jalan yang sudah diperbaiki pun akan cepat rusak,” ungkapnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.