SUARA CIREBON – Meski telah dilarang, ternyata petani masih saja ada yang memasang jebakan tikus dengan tenaga listrik di Kabupaten Indramayu.
Terungkap ketika seorang petani di warga Blok Tanjung Garut, Desa/Kecamatan Gantar, tewas tersengat jebakan tikus listrik yang dipasangnya sendiri.
Kecelakaan ini terjadi pada Kamis pagi, 5 Desemer 2024. Korbannya Niman, petani berusia 60 tahun, warga Tanjung Garut, Gantar.
Peristiwa ini terjadi pada sekitar pukul 09.00 WIB.Warga Gantar menjelaskan, korban Niman sedang berusaha memperbaiki jebakan tikus listriknya karena posisi kabelnya kurang ke bawah.
Diduga saat memperbaiki kabel, posisi aliran listrik masih menyala. Sehingga begitu memegang kabel, langsung kesetrum.
Tingginya tegangan listrik pada jebakan tikus elektrik itu membuat Niman tidak bisa melepas dari tegangan hingga meninggal dunia di areal sawahnya.
Rohadi (adik korban) baru mengetahui kakaknya meninggal tak lama kemudian. Ia melihat ada tubuh tergeletak di sawah yang ternyata saudaranya.
Tak jauh dari mayat Niman, ada kabel dan jebakan listrik elektrik. Saat itu, disimpulkan, korban meninggal akibat kesetrum jebakan tikus miliknya sendiri.
Kapolda Gantar, Iptu Karnala membenarkan insiden tersebut. Setelah diperiksa, diduga kuat, korban meninggal dunia karena terkena setrum listrik dari jebakan tikus elektrik yang dipasang sendiri oleh korban di sawahnya.
Di Indramayu, setahun ini sudah lebih dari lima petani tewas akibat tersetrum jebakan tikus elektrik yang dipasang mereka sendiri.
Insiden ini terjadi di sejumlah desa. Dinas Pertanian dan Polres Indramayu telah melarang tegas penggunaan jebakan tikus elektrik tersebut.
Namun rupanya, sosialisasinya belum merata. Insiden di Gantar, di kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Subang, mengingatkan bahwa kampanye pelarangan penggunaan jebakan tikus elektrik harus lebih masif.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.