SUARA CIREBON – Nelayan Indramayu diminta waspada potensi cuaca ekstrim di wilayah perairan Laut Jawa.
Berdasar peringatan Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dalam sepekan ke depan, terjadi cuaca ekstrim di wilayah Pantura, termasuk Indramayu.
Badai petir berpotensi terjadi di pantura termasuk di wilayah perairan. Karena itu, nelayan diminta untuk mewaspadai cuaca buruk tersebut.
Kantor Syahbandar Indramayu, Senin, 9 Desember 2024, memberi peringatan kewaspadaan bagi nelayan di wilayah perairan Laut Jawa.
Berdasar peringatan BMKG, potensi tinggi gelombang bisa mencapai 3,5 sampai 4 meter dengan kecepatan angin mencapai rata-rata 20 knot.
Ketinggian gelombang di Laut Jawa tersebut sangat berbahaya, terutama untuk kapal-kapal nelayan kecil di bawah 30 GrossTon (GT).
Syahbandar atau Kepala unit Pelayanan Pelabuhan Indramayu juga memperingatkan hujan lebat disertai badai petir yang tidak saja di wilayah daratan pantura, tetapi juga di wilayah perairan.
“Catatan BMKG menyebutkan potensi gelombang tinggi dan cuaca ekstrim di perairan Laut Jawa. Nelayan berperahu sedang dan kecil, harus waspada jika ingin melaut,” tutur Ujang Sunardi, Syahbandar Indramayu.
Cuaca ekstrim mulai dirasakan warga Kota Indramayu dan sekitarnya, termasuk Kecamatan Balongan setelah muncul angin kencang sejak pukul 12.00 WIB, Senin siang.
Di Desa Sukaurip, Balongan, angin kencang bahkan menumbangkan pohon asem sehingga jalan raya desa tersebut sempat tertutup.
Angin kencang mulai muncul sejak tengah hari sekitar pukul 12.00 WIB. Diawali oleh mendung tebal yang menyelimuti langit di Kota Indramayu dan sekitarnya.
Warga sempat terkejut saat angin menerjang pemukiman memunculkan bunyi derak dari atap yang terkena tipuan angin.
“Angin ini muncul berbarengan dengan turun hujan,” tutur Endang (37 tahun), warga Kelurakan Karanganyar, Kota Indramayu.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.